RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Remaja jadi salah satu fokus dalam mencegah pernikahan anak. Itu yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sekarang.
Momentum memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) tahun 2021 ini diisi dengan kegiatan positif.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini Dinas PPPA Sulsel bersama KPI dan Koalisi Setop Pernikahan Anak Sulsel menggelar acara “Gerakan Bersama Edukasi Pernikahan untuk Kesejahteraan Anak”.
Baca Juga : Teken MoU dengan Fakultas Psikologi UNM, Dinas DP3A-Dalduk KB Sulsel Dorong 24 Daerah Layak Anak
Acara ini mengangkat tema "Kepemimpinan Remaja dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Anak di Masa Pandemi Covid-19."
Mengapa remaja? Ini pengakuan, memberikan ruang bagi remaja, berkontribusinya ke dalam program edukasi pernikahan untuk kesejahteraan anak di Sulawesi Selatan.
Remaja adalah mereka yang berada dalam rentang umur pernikahan anak (10-19) tahun. Karena itu pelibatan dan mendorong keaktifan remaja menjadi sangat strategis. Setidaknya terdapat tiga potensi dan keunggulan yang dimiliki remaja dalam program ini.
Baca Juga : Teken MoU dengan Fakultas Psikologi UNM, Dinas DP3A-Dalduk KB Sulsel Dorong 24 Daerah Layak Anak
Pertama, sebagai kelompok yang sebagian besar masih berusia anak, mereka telah mendapat legitimasi dan pengakuan secara internasional dan nasional untuk berbicara dan berpartisipasi dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Kedua, pendekatan pendidikan sebaya sangat efektif dalam mendorong kontribusi remaja untuk melakukan edukasi pernikahan. Dengan bahasa dan umur yang sama, serta posisi yang setara, remaja dapat menyampaikan dan menjelaskan kepada teman-temannya sesama untuk berbagi pengetahuan untuk mencegah kegagalan rumah tangga, risiko terjadinya gizi buruk dan stunting.
Baca Juga : Teken MoU dengan Fakultas Psikologi UNM, Dinas DP3A-Dalduk KB Sulsel Dorong 24 Daerah Layak Anak
Ketiga, sebagai kelompok usia yang berada di bangku sekolah (SD-SMP-SMA), remaja mempunyai kemampuan dan jangkauan yang luas terhadap anak-anak yang berisiko menjadi korban kekerasan. Memberi ruang kepada remaja untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan anak.
Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan dalam gerakan bersama ini, yaitu kampanye media: televisi, radio, media sosial masing-masing lembaga mitra (twibbon, hastag, dll), talkshow, kegiatan webinar. Pemilihan desa model implementasi program edukasi pernikahan dan pemilihan champion.
Puncak acara dilaksanakan pada Selasa (7/12/2021) di Hotel Claro Makassar. Diisi dengan talkshow dari berbagai narasumber (remaja, pendidik, dan pemuka agama).
Baca Juga : Teken MoU dengan Fakultas Psikologi UNM, Dinas DP3A-Dalduk KB Sulsel Dorong 24 Daerah Layak Anak
Penerimaan penghargaan kepada champion pernikahan anak dan penandatanganan pakta integritas oleh plt gubernur, DPRD Sulsel, pimpinan OPD terkait, dan lembaga struktural tingkat provinsi, bupati/wali kota 12 kabupaten/kota dan mitra pembangunan/ organisasi masyarakat di Sulawesi Selatan.