RAKYATKU.COM, BARRU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru kembali menggelar rapat koordinasi (rakor) sinkronisasi data dan menghimpun informasi dampak bencana yang terjadi di Barru. Selanjutnya hasil dari laporan ini akan menentukan kebijakan lanjutan yang akan diambil.
Kegiatan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Barru, Abustan, selaku pejabat ex officio dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barru ini, berlangsung dengan menghadirkan pimpinan perangkat daerah selaku stakeholder terkait.
"Bapak Bupati sedang di Surabaya, menerima Penghargaan Nasional dari KASN atas keberhasilan penerapan Merit Sistem di Barru, karena itu yang selama ini kita laporkan agar data dan informasinya dihimpun untuk selanjutnya kita laporkan lengkap, kemudian menjadi dasar pengambilan keputusan oleh pimpinan," sebut Abustan selaku Kepala BPBD Barru, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Ia menjabarkan bahwa peristiwa tiga hari terakhir telah berdampak pada beberapa warga dan sarana prasarana, sehingga perlu merekomendasikan untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati dengan dasar administrasi lengkap untuk peningkatan status menjadi tanggap darurat.
"Kita harus tetap berhati-hati, harapan masyarakat untuk selalu terjaga dan ada di Posko Induk Terintegrasi serta mengingat dampak sistemik yang baru akan kita ukur by data, harus terkordinir, jadi semua konsentrasi di sini dalam status tanggap darurat," tambahnya.
Beberapa kepala dinas yang masih berpakaian lapangan dan tampak basah, tetapi tetap bersemangat mengikuti langkah penanganan penanggulangan bencana. Mereka terlihat mencatat dan melaporkan perkembangan penanganan.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Diketahui, tim terpadu telah bekerja maksimal meminimalkan kerugian dengan kecepatan komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga kerugian yang lebih besar dapat terhindarkan.
Diharapkan, nantinya dengan penetapan status tanggap darurat bencana di Barru akan menyiagakan semua stakeholder terkait untuk berposko 24 jam dalam sepekan ke depan.