Senin, 22 November 2021 10:14

Debat Soal Vaksin COVID-19, Petarung MMA Tikam Dokter dengan Tulang Binatang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Akmal Khozhiex. Sumber Foto: Independent.
Akmal Khozhiex. Sumber Foto: Independent.

Tindakan brutal tersebut terjadi di Pulau Guam Pasifik, Amerika Serikat, setelah Akmal Khozhiex berdebat dengan korbannya tentang vaksin COVID19.

RAKYATKU.COM - Petarung MMA asal Rusia, Akmal Khozhiev, ditangkap polisi karena diduga menikam seorang dokter dengan tulang binatang.

Tindakan brutal tersebut terjadi di Pulau Guam Pasifik, Amerika Serikat, setelah Khozhiex berdebat dengan korbannya tentang vaksin COVID19.

Khozhiev menyebut dirinya pembunuh yang tidak divaksinasi. Di media sosial, ia kerap mengunggah informasi antivaksin. Ia lahir di Uzbekistan dan pernah bekerja di Bandara Pulkovo, di St. Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

Polisi Guam menangkap Khozhiev berlumuran darah di kediamannya pada 7 November, menurut Guam Daily News. Sementara, tubuh dokter ahli radiologi, Miran Ribati, ditemukan dalam genangan darah di dekat tangga dalam kompleks apartemen yang sama.

Seorang saksi mata mengatakan Khozhiev (27) dan Ribati (44) awalnya berdebat tentang vaksinasi saat makan malam setelah kembali dari pantai.

"Saya tidak memercayai Anda lagi,” kata saksi menirukan pernyataan Khozhiev kepada Ribati.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Khozhiev mulai mencekik Ribati. Ia lalu berulang kali menikamnya di leher dengan tulang binatang yang tersisa setelah makan malam.

Dua wanita, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai ibu dan saudara perempuan Khozhiev, telah mencoba menghentikan perselisihan tersebut, tetapi gagal. Khozhiev pun mengakui pembunuhan itu kepada polisi.

"Saya telah membunuhnya," kata Khozhiev, dilansir dari Pacific Daily News.

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

Seorang hakim menetapkan jaminan uang tunai USD1 juta dan memerintahkan petarung MMA asal Rusia ini tetap ditahan. Dia menghadapi tuntutan kejahatan pembunuhan tingkat pertama yang diperparah dengan senjata mematikan. Ia juga menghadapi serangan tingkat kedua dengan senjata mematikan.

Sumber: The Moscow Times

#Rusia #Vaksin Covid-19