RAKYATKU.COM, WAJO - Penyediaan dokter ahli di rumah sakit, masuk dalam 25 program kerja nyata Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran. Ini langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo dalam meningkatkan dan memaksimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan data yang dihimpun, sejak 2019 hingga 2021 ini, sudah ada sembilan dokter ahli yang masuk atau selesai mengikuti pendidikan spesialis ke Kabupaten Wajo. Rinciannya, pada 2019 ada 4 orang, 2020 ada 2 orang, dan 2021 ada 3 orang.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Wajo, Herman, menyampaikan ini dalam rangka upaya mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya rumah sakit umum daerah (RSUD).
Baca Juga : Propam Polda Lakukan Penegakan Ketertiban dan Disiplin di Polres Wajo
Sejak tiga tahun terakhir, kata dia, pihaknya telah memberikan rekomendasi dan tugas belajar kepada tujuh orang dokter berstatus aparatur sipil negara (ASN) untuk mengikuti tugas belajar program pendidikan spesialis.
"Pengutusan dokter yang ASN ini merupakan hasil komunikasi kami dengan Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Lamaddukelleng, dan Direktur RSUD Siwa," ujar Herman, Kamis (11/11/2021).
Tugas belajarnya, lanjut dia, dibiayai oleh pemerintah pusat dengan penugasan belajar dan rekomendasi oleh Bupati Wajo. "Dengan ketentuan setelah selesai akan kembali membantu pelayanan kesehatan kita di Kabupaten Wajo," ucapnya.
Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Wajo Berganti, Kini Dijabat AKP Prawira Wardany
Pihaknya juga membuka kesempatan seluas-luasnya dan akan memberikan rekomendasi bagi yang mau mengikuti program tugas belajar pendidikan dokter spesialis yang dibiayai pemerintah pusat ini. Bahkan untuk tahun ini dibuka formasi untuk dokter ahli bedah dan sudah ada yang lulus tahap seleksi kompetensi dasar.
"Meskipun target di program Bapak Bupati adalah enam dokter ahli. Namun, beliau tetap mengupayakan penambahan untuk dokter ahli sesuai kebutuhan," tutur Herman.
Bahkan untuk beberapa formasi dokter ahli, Bupati Wajo datang langsung ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk meminta langsung agar dibukakan formasi. "Ini menunjukkan keseriusan beliau untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih berkualitas," kata Herman.
Baca Juga : Sejumlah Perwira Masuki Purna Bakti, Kapolres Wajo Menyampaikan Apresiasi
Sementara, Direktur RSUD Lamaddukelleng, Andi Ela Hafid, menyampaikan untuk saat ini dokter ahli di RSUD Lamaddukelleng sudah hampir lengkap. "Jumlah dokter ahli kita saat ini sebanyak 25 orang, termasuk di antaranya 2 orang dokter tamu. Sisa yang kita butuhkan saat ini adalah dokter ahli jantung dan dokter ahli bedah saraf," sebutnya.
Menurut mantan Kepala UPTD Puskesmas Salewangeng ini, jumlah pasien yang dirujuk juga agak berkurang dengan komposisi dokter ahli saat ini. "Biasanya yang dirujuk adalah hanya karena kita tidak memiliki fasilitasnya atau belum ada dokter ahlinya," ungkapnya.
Untuk di RSUD Siwa, saat ini jumlah dokter ahli sebanyak 6 orang, dengan 3 dokter tetap dan 3 dokter tamu. "Kita tetap maksimalkan pelayanan dengan jumlah dokter yang ada sambil tetap mengomunikasikan dengan Kepala BKPSDM untuk permohonan pembukaan formasi. Kendalanya, meskipun formasi pendaftaran ada, tapi pendaftar yang hampir tidak ada," ucap Gusaidi, Direktur RSUD Siwa.