Sabtu, 30 Oktober 2021 17:02

Korban Penikaman di Panaikang Ternyata Tentara Desersi, Ini Penjelasan Kaurpenpasun Lanud Hasanuddin

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Korban Penikaman di Panaikang Ternyata Tentara Desersi, Ini Penjelasan Kaurpenpasun Lanud Hasanuddin

Sebelum ditusuk di Panaikang, mantan personel TNI AU ini sudah dipecat.

RAKYATKU.COM - Lanud Hasanuddin dengan tegas menyebut korban yang meninggal ditikam di Panaikang Makassar bukan anggota TNI Angkatan Udara.

Hal ini ditegaskan Kepala Urusan Penerangan Pasukan dan Penerangan Umum (Kaurpenpasum) Lanud Hasanuddin, Makassar, Kapten Sus Jumadi, Sabtu (30/10/2021).

"Yang bersangkutan telah dipecat dari dinas kemiliteran. Jadi statusnya bukan lagi prajurit TNI AU," ujar Kapten Jumadi.

Baca Juga : Kasus Suami Bunuh Suami di Bone, Pelaku Ditangkap di Kolaka Utara

Dijelaskan, permasalahan yang menimpa Herman tersebut saat ini sedang didalami pihak kepolisian. Ia menegaskan, setelah dipecat karena kabur dari tugas, korban telah berstatus masyarakat sipil.

"Sudah jadi warga sipil. Dipecat karena melarikan diri dari tugas. Kasus tersebut sedang diproses oleh rekan-rekan kita di kepolisian," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sabtu malam (29/10/2021) sekitar pukul 22.30 wita.

Baca Juga : Gara-gara Pohon Lontar, Petani di Pangkep Tewas Terbunuh

Dalam peristiwa itu, satu orang pria ditemukan tewas dalam posisi terkapar di tepi jalan tersebut dan dalam keadaan bersimbah darah.

Berdasarkan identitas yang ditemukan, korban meninggal berinisial H. Sementara seorang lainnya berinisial MD yang juga menderita luka tikaman.

Terkait peristiwa itu, Kapolsek Panakkukang, AKP Andi Ali belum memberikan keterangan resmi dengan alasan masih sementara mengumpulkan bahan keterangan.

Baca Juga : Ditangkap Setelah Membunuh, Pelaku Mengakui Sempat Berhubungan Badan dengan Korban

"Nanti malam dirilis, dikumpul dulu baketnya supaya tidak hoax," kata AKP Andi Ali.

Penulis : Syukur
#pembunuhan