RAKYATKU.COM, BARRU - Kabupaten Barru kembali naik status menjadi PPKM Level 3 di tengah pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang masih berada di bawah ambang target, yakni 40 persen untuk level kabupaten. Jumlah warga yang baru tervaksin baru 33,6 persen atau sekitar 47.856 jiwa.
Percepatan vaksinasi dengan tujuan menciptakan kekebalan kelompok dari virus mematikan COVID-19 pun terus diupayakan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru akan terus mendorong percepatan vaksinasi dengan melakukan pendekatan persuasif berupa edukasi kepada warga.
Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi Pemkab Barru bersama seluruh unsur perangkat daerah, termasuk camat, lurah, kepala desa, hingga kepala kepala sekolah di lantai enam gedung tower Pemkab Barru, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Bupati Barru, Suardi Saleh, menyampaikan agar para ASN dan pemangku wilayah bisa lebih meningkatkan kerja sama dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi dengan metode dan inovasi masing-masing. Di samping itu ketersedian tempat pelayanan yang bisa memudahkan masyarakat menjangkau layanan vaksinasi agar turut diperhatikan.
"Mari kita ajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Berikan pengertian bahwa vaksin itu menciptakan kekebalan tubuh dari COVID-19. Berikan pengertian yang baik kepada masyarakat. Lakukan dengan cara-cara baik, jangan memaksa," tutur Suardi Saleh.
Suardi Saleh menargetkan layanan vaksinasi bisa rampung dalam pekan ini. Selain menyediakan layanan di puskesmas terdekat, pihaknya juga berencana untuk mengadakan layanan vaksin secara mobile ke warga. Dalam waktu dekat akan dihadirkan mobil vaksin keliling, sebagian bagian dari kampanye vaksinasi COVID-19.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Sekretaris Daerah (Sekda) Barru, Abustan AB, dalam rapat koordinasi itu turut menekankan para ASN yang belum divaksin agar segera melakukan vaksinasi.
Dia berharap ASN bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Tidak ada lagi ASN yang mengabaikan instruksi tersebut. Apabila masih ditemukan ASN tidak vaksin, maka akan diberikan sanksi tegas dalam sidang kode etik.
Di samping itu, pihaknya meminta kepala desa agar memberikan rekomendasi izin pelaksanaan hajatan apabila pemilik hajatan telah divaksinasi.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
Hal lain yang disampaikan Abustan adalah pelayanan vaksinasi kepada siswa sekolah. Mengingat, sekolah telah dibuka meski dengan ketentuan terbatas dan mengikuti protokol COVID-19, dia berharap agar orang tua para siswa diberikan pemahaman untuk mengizinkan anaknya ikut vaksinasi. Kecuali yang memiliki riwayat medis berat. "Kita berharap semua masyarakat bisa terlindungi," katanya.
Berdasarkan uraian data Satgas COVID-29 Barru, masih terdapat 96.144 jiwa yang belum divaksinasi. Namun, data tersebut masih dalam verifikasi rill.
Pasalnya, menurut Kepala Dinas Kesehatan Barru sekaligus juru bicara Satgas COVID-19, dr. Amis Rifai, data warga yang belum tervaksinasi akan dicocokkan kembali karena adanya data vaksin warga Barru yang masuk wilayah Parepare.
Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek
"Kemarin kita kerja sama dengan Kodim 1405/Mlts untuk kegiatan vaksinasi, namun datanya masuk wilayah Parepare sehingga kami akan berupaya menjemput data tersebut untuk mencocokkan kembali jumlah data warga sebenarnya yang belum tervaksinasi," katanya.
Untuk inovasi percepatan vaksinasi, kata dr. Amis Rifai, pihaknya telah menargetkan layanan vaksinasi 150 dosis per hari berlaku untuk tiap puskesmas. Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk ikut vaksinasi.
Kesiapan Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan inovasi dengan ketersediaan vaksin turut dilakukan. Sebanyak 9.000 dosis vaksin juga telah tiba di Barru. Rencananya, vaksin tersebut akan di distribusikan ke Puskesmas dan tempat-tempat pelayanan vaksin lainnya.
