Minggu, 24 Oktober 2021 10:02

Asisten Deputi KemenPPPA, Eko Novi Ajak Muslimah Wahdah Bersinergi Mengambil Peran Pengasuhan Anak

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Asisten Deputi KemenPPPA, Eko Novi Ajak Muslimah Wahdah Bersinergi Mengambil Peran Pengasuhan Anak

Setiap anak mendapatkan pengasuhan positif dengan dua indikator yakni anak diasuh oleh orang tua maupun orang tua pengganti, tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas pengasuhan.

RAKYATKU.COM -- Pendidikan anak adalah hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Untuk itulah Muslimah Wahdah Islamiyah mengadakan kegiatan webinar dan silaturahmi nasional bertajuk "Peran Perempuan dalam Pendidikan dan Perlindungan Anak Indonesia", Sabtu (23/10/2021).

Hadir sebagai pembicara, Dra Eko Novi Ariyanti RD, MSi yang merupakan Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Dalam pemaparannya di room virtual selama kurang lebih 40 menit, Eko Novi menjelaskan urgensi pengasuhan. Pengasuhan merupakan pusat pembangunan nasional untuk mendapat SDM berkualitas dan sejalan dengan prinsip SDGs.

Menurutnya penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial dan gen Z yang merupakan penduduk kelompok anak, remaja dan pemuda. Banyak sekali permasalahan anak, salah satunya adalah angka kekerasan dimana satu dari lima anak perempuan dan satu dari tiga anak laki-laki mengalami kekerasan fisik.

Belum lagi masalah di tengah pandemi sebanyak 58 persen anak merasa tidak senang saat menjalani proses belajar di rumah karena sulit berinteraksi dengan teman-temannya. Selain itu, sebanyak 57 persen perempuan mengalami peningkatan stress dan kecemasan akibat bertambahnya beban pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan.

Eko Novi melanjutkan bahwa setiap anak mendapatkan pengasuhan positif dengan dua indikator yakni anak diasuh oleh orang tua maupun orang tua pengganti, tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas pengasuhan.

Untuk bisa mewujudkan indikator ini butuh dukungan dari banyak pihak, termasuk tokoh masyarakat/tokoh agama dan ormas berbasis komunitas. Kepentingan terbaik bagi anak menjadi pertimbangan utama dan mempertimbangkan tahapan tumbuh kembang anak.

Sehingga peran perempuan ibu dalam peningkatan menjadi prioritas dalam pergerakan bangsa. "Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak menempati urutan kedua dari lima arahan Presiden Republik Indonesia, sehingga topik ini harus menjadi prioritas dalam pergerakan bangsa," jelasnya.

Asisten Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini mengajak seluruh elemen untuk bersinergi dengan KemenPPPA. Dalam hal ini dengan para akademisi, dunia usaha dan lembaga masyarakat termasuk Muslimah Wahdah Islamiyah. Menurutnya, Muslimah Wahdah Islamiyah sebagai ormas yang berbasis komunitas bisa membantu menyuarakan topik ini hingga ke lapisan masyarakat bawah.

Webinar Muslimah ini juga menghadirkan keynote speaker, Ketua Umum Wahdah Islamiyah, H Dr Zaitun Rasmin, Lc, MA. Ustadz Zaitun memaparkan bahwasanya kita perlu berusaha meningkatkan upaya kita dalam hal pendidikan di masa yang akan datang.

"Pendidikan tidak semata-mata dalam makna umum, sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun, pendidikan dalam hal ini harus menyuluruh, menyentuh seluruh aspek kehidupan, melahirkan pembangunan manusia seutuhnya, baik dalam aspek kognitif/akal, jasmani, dan tentu saja menyentuh aspek ruhiyah yang merupakan unsur terpenting dari diri manusia," jelasnya saat pembukaan kegiatan.

Wahdah Islamiyah berusaha merangkum seluruh konsep pendidikan ini dalam lingkup kegiatan dan program Wahdah Islamiyah yang bisa disumbangkan untuk bangsa.