RAKYATKU.COM, SIDRAP - Bupati Sidrap, Dollah Mando, meninjau budi daya lebah tanpa sengat (stingless bees) masyarakat di Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase, kemarin.
Dollah Mando datang bersama Budiaman, Lektor Kepala/Associate Profesor di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas). Akademisi kelahiran Sidrap ini memiliki bidang keahlian ilmu serangga hutan.
Dollah mengatakan, peninjauan untuk melihat sarang lebah tanpa sengat yang dikembangkan warga sekitar satu bulan.
Baca Juga : Sekda Sidrap Basra Bakal Dilantik Jadi Pj Bupati Akhir Pekan Ini
Ditambahkannya, dirinya mendatangkan ahli dari Unhas untuk membantu pengembangan yang terarah dan hasilnya lebih maksimal.
"Insyaallah ini akan kita kembangkan di Kabupaten Sidrap, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi biaya tidak terlalu tinggi," ujar Dollah.
Sebagai informasi, lebah tanpa sengat yang dikembangkan adalah spesies Trigona spp jinak dan mudah dipelihara oleh masyarakat di perdesaan, daerah pertanain, perkebunan, dan kehutanan.
Baca Juga : Bapenda Sidrap Bimbing Pelaku Usaha Terapkan QRIS
Sementara itu, Budiaman, mengatakan Sidrap sangat cocok untuk pengembangan lebah tanpa sengat, khususnya yang dekat dari hutan.
Diungkapnya, lebah tanpa sengat hidup di lingkungan yang aman dan cocok untuk kelangsungan hidup mereka. Mereka dipengaruhi faktor yang memengaruhi iklim mikro mereka.
"Misalnya, ada optimal kisaran suhu dan kelembapan relatif yang disukai berbagai spesies. Lebah tanpa sengat lebih menyukai suhu hangat dan sangat aktif pada hari-hari cerah dan kurang aktif pada periode dingin dan berawan," paparnya.
Baca Juga : Soft Launching Aplikasi SiPeNGaja, Inovasi Pengadaan Barang dan Jasa di Kabupaten Sidrap
Lebah tanpa sengat, lanjut Budiaman, tetap berada di dalam sarang saat hujan dan malam hari. Beberapa lebah tanpa sengat mungkin lebih suka yang lebih tinggi elevasi dari yang lain.
"Penting untuk mencatat dan mengumpulkan informasi tentang faktor fisik di manapun spesies tertentu berada," ucapnya.