RAKYATKU.COM -- Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melaporkan program penanganan Covid di Sulsel melalui program Kebut Vaksinasi yang telah digalakkan Pemprov Sulsel beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Penerapan PPKM Level IV di Luar Jawa Bali, yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Sabtu (24/7/2021).
Plt Gubernur Sulsel mengatakan program Kebut Vaksinasi di Sulawesi Selatan ini, dalam rangka untuk mengejar target-target vaksin terutama di area aglomerasi.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Kami punya program Kebut Vaksinasi di Sulawesi Selatan, ini adalah dalam rangka untuk mengejar target-target vaksin terutama di area aglomerasi sebagai area penyebaran episentrum covid dan juga tentu di wilayah-wilayah perkotaan di kabupaten kota," ungkapnya.
Ia juga mengatakan telah menggalang bantuan dari beberapa pihak, organisasi, maupun komunitas untuk bergabung dalam kebut vaksinasi.
"Kita juga menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk mensukseskan program ini dan juga pelaksanan isolasi bagi para penderita Covid-19 di Sulsel yang tetap dibawah kendali dari satgas penanganan Covid-19 Sulsel sebagai leader," tuturnya.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Lebih jauh Plt Gubernur Sulsel mengatakan Program Layanan Konsultasi Telemedicine 'Hallo Dokter' telah diresmikan.
"Di telemedicine ini akan menjadi akses bagi warga yang sekiranya mendapatkan gejala. Mereka bisa menelepon kami selama 24 jam untuk memberikan pelayanan konsultasi dokter, dan mereka nanti akan diberikan rujukan ketika mereka harus ke rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah dengan gejala yang dimiliki masing-masing," katanya.
Plt Gubernur Sulsel melaporkan rencana Pemerintah Provinsi menyiapkan tempat tidur (TT) untuk pelaksanaan isolasi bagi yang bergejala maupun juga untuk ICU.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Ada ribuan kamar kami siapkan termasuk isolasi-isolasi rumah sakit untuk pencadangan yang bergejala dan juga untuk yang icu nantinya. Harapan kami dengan pencadangan ini nanti akan terkontrol oleh rumah sakit," pungkasnya.
Menurutnya, untuk pencadangan tempat tidur bagi pasien bergejala, pihaknya menyiapkan asrama haji dan juga Rumah Sakit Sayang Rakyat untuk Extended Rooms, yang akan berada di bawah kendali langsung tujuh rumah sakit milik Pemprov Sulsel.
Plt Gubernur menjelaskan, pencadangan berupa tempat tidur untuk pelaksanaan isolasi dan ICU tersebut dipersiapkan jika Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit milik pemerintah provinsi telah mencapai 75 persen.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
"Asrama haji ini kami blok per rumah sakit untuk penanggung jawab setiap gedungnya, sehingga ada tujuh rumah sakit kami dibawah kendali provinsi akan terbagi di gedung gedung ini sehingga akan extended rooms nya akan berada dibawah kendali rumah sakit sebagai penambahan ketikan mencapai bed occupancy rate (Bor) nya sebanyak 75 persen," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Andi Sudirman menyampaikan kesiapan logistik di Sulsel yang cukup aman dengan terpenuhinya stok hasil pertanian di gudang Bulog dan bahkan dititipkan di tempat penggilingan padi milik petani.
Sekedar diketahui, Rapat Koordinasi Penerapan PPKM Level IV di Luar Jawa Bali ini dilakukan untuk meminta kesiapan provinsi dan kabupaten kota di luar Jawa Bali dalam menghadapi pelaksanaan perpanjangan PPKM yang rencananya akan diperpanjang pada 26 Juli sampai 8 Agustus mendatang.