RAKYATKU.COM - Satu kelompok pakar vaksin internasional mengemukakan tentangan terhadap pemberian suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 bagi masyarakat umum.
Dalam esai yang diterbitkan Senin (14/9/2021) di jurnal medis The Lancet, para pakar menyatakan berbagai studi belakangan ini menunjukkan vaksin yang digunakan sekarang ini di seluruh dunia terus memberikan perlindungan yang kuat terhadap virus corona meskipun ada varian delta yang lebih mudah menular.
Kecenderungan untuk memberikan booster vaksin COVID-19 dimulai setelah munculnya kajian dari Israel yang menunjukkan efektivitas vaksin dua dosis Pfizer menurun secara signifikan di kalangan lansia yang divaksinasi pada awal tahun ini.
Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor
Data itu mendorong Israel untuk mulai memberikan suntikan booster untuk orang-orang berusia 50 tahun ke atas.
Para penulis menyatakan memodifikasi vaksin agar sesuai dengan varian tertentu COVID-19 merupakan pendekatan yang lebih baik daripada memberikan dosis tambahan dari vaksin awal.
Para penulis esai itu mencakup dua ilmuwan terkemuka di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ana-Maria Henao-Restrepo dan Soumya Swaminathan, serta Dr. Marian Gruber dan Dr. Philip Krause, dua pejabat penting di kantor pengevaluasi vaksin di Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) yang akan meninggalkan posisi mereka itu sebelum akhir tahun ini.
Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu
The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa Gruber dan Krause kecewa atas pengumuman pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, baru-baru ini bahwa suntikan penguat akan ditawarkan untuk sebagian orang AS mulai bulan depan, sebelum FDA memiliki waktu untuk mengevaluasi data dengan selayaknya.
FDA hampir mencapai keputusan mengenai apakah akan merekomendasikan vaksin COVID-19 untuk anak-anak usia 12 tahun ke bawah dan suntikan penguat vaksin sekarang yang telah disetujui untuk diberikan kepada orang dewasa Amerika.
FDA dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) bulan lalu sama-sama merekomendasikan suntikan ketiga Pfizer atau Moderna bagi sebagian orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca Juga : Kemenkes Angkat Bicara Soal Dosis Keempat dan Suntik Vaksin COVID-19 Tiap Tahun
Sumber: VOA Indonesia