Selasa, 07 September 2021 20:19
Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida.
Editor : Trio Rimbawan

RAKYATKU.COM- Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Laode Ida menyambut baik keberadaan Smelter PT. Tiran Mineral di Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra).

 

Menurut mantan anggota DPD RI asal Sultra ini, keberadaan smelter nikel PT Tiran Mineral di Konut Sultra membawa sisi sangat positif dalam hal investasi, apalagi investasi ini berasal anak bangsa sendiri.

“Seharusnya diberi ‘karpet merah’. Dari pengalaman, saya tahu betul betapa sulitnya menarik investasi saat ini. Apalagi berinvestasi untuk proyek strategis nasional”, ujarnya, Selasa (7/92021).

Baca Juga : Serap Tenaga Kerja, Konglomerat Pribumi Asal Bone Andi Syamsudin Akan Bangun 4 Line Smelter di Kalsel

Laode Ida menegaskan, jangan ada aroma diskriminatif dalam berinvestasi. Anak bangsa yang ingin berinvestasi juga seharus mendapat dukungan total sesama anak bangsa.

 

“Karena hasil ini juga akan dinikmati masyarakat, khususnya masyarakat lokal di Sultra. Jangan kita terjebak dalam isu-isu tak mendasar seperti masalah administratif”, tandasnya.

Pertama, kata Laode Ida, yang paling mendasar adalah ada anak bangsa sendiri yang ingin berinvestasi. Pesoalan terkait administrasi yang selama ini dipersoalkan hanyalah masalah prosedural dan sama sekali tidak mendasar.

Baca Juga : Dukung Industri Smelter, PLN Siap Pasok Listrik 50 MVA ke Tiran Mineral

“Makanya saya mendukung penuh investasi yang dilakukan oleh PT. Tiran Mineral di Sultra. Investasi yang dilakukan perusahaan milik pribumi ini juga merupakan pemenuhan kewajiban berkonstitusi di mana pengelolaan sumberdaya alam dikelola untuk kesejahteraan sebesar-besarnya rakyat Indonesia”, ujarnya Loode Ida.

Dia juga mengimbau agar seluruh elemen masyarakat Sultra, khususnya Konut untuk tidak terprovokasi oleh kepentingan sekelompok orang yang merasa terganggu oleh keberadaan PT. Tiran.

“Justru kita harus saling mendukung sesama anak bangsa yang ingin melihat masyarakat Sultra sejahterah”, pungkasnya. (*)