Selasa, 07 September 2021 16:23

Kembali Kuliah Setelah Taliban Berkuasa, Mahasiswa dan Mahasiswi Dipisahkan dengan Tirai

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Reuters.
Foto: Reuters.

Taliban mengatakan pekan lalu bahwa perkuliahan harus dimulai lagi, tetapi laki-laki dan perempuan harus dipisah.

RAKYATKU.COM - Mahasiswa di Afghanistan" href="https://rakyatku.com/tag/afghanistan">Afghanistan kembali memulai kelas tatap muka setelah Taliban" href="https://rakyatku.com/tag/taliban">Taliban berkuasa. Di beberapa universitas, mahasiswi dipisahkan dari mahasiswa dengan tirai atau papan di tengah ruangan.

Apa yang terjadi di universitas-universitas dan sekolah-sekolah di seluruh negara itu akan diawasi ketat oleh kekuatan asing. Mereka mencari tahu hak-hak apa yang akan dimiliki perempuan setelah Taliban berkuasa lagi.

Beberapa negara Barat mengatakan bantuan yang penting dan pengakuan terhadap pemerintah Taliban akan bergantung pada cara mereka mengelola negara, termasuk perlakuan mereka terhadap anak perempuan dan perempuan.

Baca Juga : Korban Tewas Akibat Gempa di Afghanistan Capai 1.000 Orang

Ketika terakhir memerintah dari 1996-2001, Taliban melarang anak perempuan bersekolah dan perempuan tidak boleh kuliah dan bekerja.

Meski ada jaminan dalam beberapa pekan ini bahwa hak-hak perempuan akan dihormati sesuai hukum Islam, tidak jelas apa artinya dalam praktik.

Kini mahasiwa dan mahasiswi dipisahkan dalam kelas. Mereka diajar secara terpisah atau dibatasi pada bagian-bagian tertentu di kampus.

Baca Juga : Gempa 6,1 SR Guncang Afghanistan, 280 Orang Tewas

Taliban mengatakan pekan lalu bahwa perkuliahan harus dimulai lagi, tetapi laki-laki dan perempuan harus dipisah.

Seorang juru bicara Taliban tidak mengomentari foto yang menunjukkan pemisahan itu atau tentang tindakan apa yang akan dilakukan terhadap universitas.

Namun, seorang pejabat senior Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa pemisahan itu sepenuhnya bisa diterima karena terbatasnya sumber daya dan tenaga. Sementara ini, yang terbaik adalah satu guru mengajar di dua sisi kelas.

Baca Juga : Serangan Bom Saat Salat Jumat di Afghanistan, Mayat di Mana-Mana

Sumber: VOA Indonesia

#Afghanistan #Taliban