RAKYATKU.COM,BARRU - Nota Kesepahaman Penandatanganan atau Memorandum of Understanding (MoU) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Dinas Pendidikan Kabupaten Barru Tentang Penyelenggaraan Program Sekolah Penggerak berlangsung di ruang kerja Bupati, Senin (30/8/2021).
Bupati Barru, Suardi Saleh menyampaikan atas MoU tersebut. Pemerintah Kabupaten Barru sangat mendukung program sekolah penggerak karena salah satu wujudnya adalah meningkatkan mutu pendidikan khususnya pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Bupati dua periode ini menambahkan bahwa adanya sekolah penggerak dirinya selaku bupati Barru siap jadi jarum penggerak di karenakan banyak keuntungan dari program ini.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
"Kesiapan sekolah untuk tatap muka kita berupaya bagaimana segera dibuka, namun tetap menyesuaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena ini adalah instruksi Mendagri yang ditindaklanjuti surat edaran gubernur serta surat edaran bupati/wali kota," harap bupati.
Di akhir sambutannya, bupati menyampaikan, saat ini Kabupaten Barru masih dalam posisi zona oranye (penularan yang relatif parah) Covid-19.
Kabupaten Barru pernah beberapa pekan berada pada zona hijau. Satu-satunya kabupaten di Sulsel. Namun bulan berikutnya lompat ke zona oranye hingga hari ini.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Dari data monitoring penanganan Covid-19 Kabupaten Barru, hari ini masih tercatat 63 kasus positif. "Namun alhamdulillah dari beberapa hari terus mengalami penurunan," lanjutnya.
Ketua Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Dr Halim Muharram, MPd menyampaikan kepada bupati bahwa hadirnya sekolah penggerak walaupun di masa pandemi di awal launching, sekolah penggerak ini yang nakhodanya Ditjen Paud Dikdasmen tapi tetap melibatkan seluruh direktorat.
"Kehadiran sekolah penggerak kalau dulu adanya sekolah kebanggaan, sekolah unggulan dan lain-lain. Setelah adanya sekolah penggerak, maka istilah itu sudah tidak ada lagi dan pastinya akan mendapat lebih perhatian dari pemerintah daerah," ujar ketua LPMP Sulsel.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
"Angkatan pertama akan mendapat dana BOS kinerja dan ke depannya akan hadir PMO (Program Manajemen Office). PMO ini cuman hadir dalam perusahaan-perusahaan besar, serta keunggulan lainnya yaitu kepala sekolah dari sekolah penggerak ini akan diberi ruang untuk memodifikasi kurikulum termasuk kurikulum K-13," lanjut Halim Muharram.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Balai Pelatihan PAUD Kemendikbud Dr Arman Agung, MPd dan Kepala Dinas Pendidikan Andi Adnan Azis S, STP, MSi.