RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Dunia kedokteran di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berkabung. Salah seorang dokter jiwa yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg. Radja Bulukumba, meninggal dunia pada Minggu (22/8/2021).
Dokter kelahiran 1 Juni 1974 itu bernama Andi Yuswardani itu mengembuskan napas terakhirnya di rumahnya, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Beberapa hari berselang, kabar beredar luas di media sosial bahwa jika Andi Yuswardani meninggal usai mendapatkan vaksin dosis ketiga, yakni Moderna.
Baca Juga : CEO Moderna Sebut Virus Corona Kian Melemah dan Pandemi Hampir Berakhir
Humas RSUD Bulukumba, Gumala Rubiah, kepada Rakyatku mengatakan, Andi Yuswardani memang telah menjalani vaksin dosis ketiga sebelum meninggal dunia.
Biar begitu, Gumala tidak bisa menjelaskan penyebab pasti meninggalnya Andi Yuswardani apakah bagian dari efek vaksin Moderna.
"Beliau vaksin hari Jumat. Pada hari Sabtu masih bawa mobil PP Bulukumba--Jeneponto. Pada hari Minggu, mencuci terus pingsan," ungkap Gumala.
Baca Juga : Pemberian Setengah Dosis Vaksin COVID-19 Moderna untuk Booster Disetujui
Gumala menjelaskan, vaksin Moderna saat ini memang dikhususkan untuk tenaga medis. Dibanding dengan Sinovac, vaksin Moderna disebut memiliki efek lebih kuat usai disuntik. Namun, hal itu juga berbeda-beda tiap individu.
Direktur RSUD Bulukumba, dr. Rizal Ridwan Dappi mengungkapkan, Andi Yuswardani memiliki pribadi pekerja keras dan disiplin.
Andi Yuswardani bergabung di RSUD Bulukumba sejak 2016 silam. Sejak saat itu, ia banyak menyumbangkan tenaga dan usahanya untuk kemajuan rumah sakit, terutama saat proses akreditasi.