RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Nenek Mina (70) histeris meratapi rumah tempat tinggalnya yang rata dengan tanah.
Ia terus meronta-ronta dan menangis. Tidak ada satu pun barang-barangnya yang bisa dia selamatkan.
Anak dan kerabat nenek Mina terus menenangkannya dan memintanya untuk bersabar.
Baca Juga : Kunjungi Rumah Korban Kebakaran, Kapolres Wajo Berikan Bantuan Sosial
"Tidak adami rumahnya kodong. Tidak adami. Hancurmi ratami dengan tanah. Tidak adami bisa didapat. Tinggal pakaian yang di badan mami," ucap Sarifah, anak nenek Mina, Rabu (11/8/2021).
Sarifah menceritakan, pada saat kejadian, dia pergi menemani anaknya pergi keluar beli jasuke (jagung susu keju). Saat keluar di jalan, ia melihat salah satu rumah tetangganya terang sekali.
"Saya lihat kenapa ini di belakangku terang sekali rumahnya dan kulihat mi api sudah di atas jadi berteriak-teriak ma 'tolong-tolong kebakaran, keluar semua ki'," ujar Sarifah.
Baca Juga : Bupati Barru Berkunjung ke Lokasi Kebakaran Dusun Panrengnge, Semangati dan Bantu Korban
Sarifah menyebut, saat itu api sudah tidak bisa disiram lagi karena sudah sangat besar dan berkobar di atas rumah.
"Kusuruh mi ini pergi kasih lari adeknya. Ini juga pergi mi kuro'rong semua kubilang kalau ada bisa diambil, ambil memang mi, tapi sudah tidak ada bisa karena itu asap sudah di dalam rumah. Saya juga kularikan mi anakku sama kutarik mi mamaku keluar," ucapnya.
Kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Muhammad Tahir, kompleks Lepping, Kecamatan Tamalate, Makassar, menghanguskan 95 rumah dan 15 rumah terdampak.
Baca Juga : Kebakaran Melanda Mattoangin, Bupati Barru Turun Tangan Bantu Korban
Sebanyak 123 kepala keluarga (KK) dan 385 jiwa kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut sementara kerugian belum bisa ditaksir.