Selasa, 03 Agustus 2021 09:43

Panen Nanas Madu di Pujananting, Bupati Barru: Kalau Fokus Bertani, Kecil Kemungkinan Tertular Covid-19

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Panen Nanas Madu di Pujananting, Bupati Barru: Kalau Fokus Bertani, Kecil Kemungkinan Tertular Covid-19

Nanas yang ditanam warga Desa Jangan-Jangan Kecamatan Pujananting Barru jenis nanas madu yang laris di pasaran.

RAKYATKU.COM,BARRU - Setelah panen semangka beberapa waktu lalu di Dusun Punranga, Desa Pujananting, kini Bupati Barru, Suardi Saleh panen nanas di Dusun Bette Desa Jangan-Jangan, Kecamatan Pujananting, Senin (2/8/2021).

Suardi Saleh didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Hasnah Syam MARS.

Kebun nanas yang berada di lahan seluas kurang lebih empat hektare itu dikelola Kelompok Tani Samaturue. Panen di Dusun Bette adalah panen perdana. Sementara di Dusun Birarue yang luas lahannya kurang lebih dua hektare juga dalam waktu dekat akan menyusul panen.

Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah

Bupati Barru, Suardi Saleh sangat mengapresiasi Kepala Desa Jangan-jangan, Rahmansyah. Berkat dorongannya kepada warga sehingga berhasil memanen buah nanas yang melimpah.

"Ini adalah contoh yang baik, karena wilayah Pujananting ini masih sangat luas tanah yang belum digarap secara baik, sehingga dengan adanya tanaman nanas ini bisa membuka pikiran desa yang lain untuk belajar di Desa Jangan-Jangan," katanya.

Bupati juga menyampaikan harapannya kepada para petani, agar kegiatan ini dapat berkesinambungan. Sebab secara hitung-hitungan ekonomi sangat menguntungkan.

Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili

"Untuk saat ini tidak lagi memikirkan modal bibit nanas, karena setiap pohon bisa menghasilkan lima sampai tujuh pucuk yang dijadikan bibit," tuturnya.

Sebagai bentuk apresiasi dan harapan agar para petani semakin serius berkebun, bupati memberikan bantuan berupa pompa air dan traktor melalui Dinas Pertanian dari aspirasi anggota DPR RI Komisi IX, Hasnah Syam MARS yang juga ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru.

Mengakhiri sambutannya, bupati menyampaikan kepada para petani dan warga Desa Jangan-Jangan agar tetap patuhi protokol kesehatan karena kondisi daerah kita sudah zona orange penularan Covid-19 dan berada pada PPKM Level 3.

Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan

"Kalau Anda fokus bertani di sini, kemungkinannya sangat kecil untuk tertular Covid-19. Apalagi Kecamatan Pujananting masuk penularan terendah di Kabupaten Barru," tukasnya.

Kepala Dinas Pertanian, Ahmad melaporkan bahwa Desa Jangan-Jangan akan dijadikan sebagai kampung buah, karena disamping tanahnya yang subur keinginan masyarakat juga sangat tinggi.

Pemasaran buah nanas ini sangat banyak peminatnya karena jenisnya berbeda dengan nanas biasa. Jenis ini nanas madu, sangat manis dibanding nanas lokal, untuk sekarang ini pembeli dari Makassar yang langsung mengambil di Desa Jangan-Jangan.

Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek

Sementara harga saat ini bervariasi. Ukuran kecil dijual Rp6 ribu per kilogram. Untuk ukuran sedang Rp7 ribu-8 ribu per kilogram. Sementara ukuran besar harganya Rp9 ribu per kilogram.

Hadir diacara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Barru Lukman T; Ketua Tim Penggerak PKK drg Hasnah Syam MARS; Sekda Dr Ir Abustan, MSi; Asisten Setda Andi Syukur Makkawaru, SSTP, MSi; Asisten Ekbang Abdul Rahim, SIP, MSi; Kadis Pertanian, Ir Ahmad, MM; Kadis PTSP Syamsir, SIP, MSi.

Selain itu, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kependudukan Nasruddin SIP, MSi; Kadis Pendidikan Andi Adnan Azis, SIP, MSi; Kadis BPMD PPKB, PPPA Jamaluddin SSos, MH; Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Yossi Febrisiah, SIP, MSI; dan Camat Pujananting Abd Rahman.

Penulis : Achmad Afandy
#Pemkab Barru #Suardi Saleh