Sabtu, 31 Juli 2021 18:15

Rumahkan 8000 Karyawan, Lion Air Group Bantu Pelatihan dan Biaya Hidup Sesuai Kemampuan Perusahaan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rumahkan 8000 Karyawan, Lion Air Group Bantu Pelatihan dan Biaya Hidup Sesuai Kemampuan Perusahaan

Kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, otomatis mengakibatkan jumlah frekuensi terbang Lion Air Group juga menurun.

RAKYATKU.COM – Perusahaan penerbangan salah satu yang terdampak pandemi Covid-19. Lion Air Group terpaksa merumahkan sekitar 8000 karyawan dari total 23 ribu.

Jumlah itu sekitar 35 persen dari total karyawan. Mereka yang dirumahkan tidak dalam status Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Masih punya ikatan dengan Lion Air Group.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan kesulitan yang dialami selama pandemi Covid-19.

Baca Juga : Hotel Harper Perintis Makassar by Aston Gandeng Lion Air Group Beri Promo Diskon

Saat ini, Lion Air Group tetap beroperasi secara bertahap. Namun, rata-rata hanya mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal seperti sebelum pandemi Covid-19 yakni rata-rata 1.400 penerbangan per hari.

Danang mengatakan, kondisi pendapatan sangat minimal, masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi, terjadi pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi.

Sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup besar. Lion Air Group sedang menjalankan pemetaan agar lebih fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak secara keseluruhan.

Baca Juga : Mau RDT-Antigen dan RT-PCR Gratis? Begini Syaratnya

"Skema pemulihan ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat," kata Danang.

Kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, otomatis mengakibatkan jumlah frekuensi terbang juga menurun.

Kondisi tersebut menyebabkan jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia tidak berimbang. Terpaksa Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan tanpa PHK menurut beban kerja di unit masing-masing yaitu kurang lebih 25-35 persen karyawan dari total 23.000 karyawan.

Baca Juga : Kronologi Penumpang Meninggal Beberapa saat Setelah Pesawat Mendarat, Ini Penjelasan Lion Air

"Selama mereka yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan. Selama dirumahkan akan diadakan pelatihan secara virtual sesuai dengan bagian masing-masing. Keputusan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Danang.

Keputusan berat tersebut diambil, katanya, bertujuan sebagai konsentrasi efektif dan efisien, sejalan mempertahankan bisnis yang berkesinambungan dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal dari dampak pandemi Covid-19.

"Lion Air Group sangat menghargai seluruh karyawan, berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan, kinerja, dedikasi, pencapaian di bidangnya masing-masing, keterlibatan selama ini, selalu berpandangan luas selama melewati situasi ini bersama guna mendukung operasional penerbangan," tutur Danang.

Baca Juga : Penumpang Sepi Selama Pandemi, Lion Air dan Batik Air Kembalikan 6 Pesawat ke Leasing

Lion Air Group tengah mengeksplorasi peluang, serta memiliki keseriusan pandangan bisnis ke depan bahwa nantinya pasar penerbangan ini tetap masih ada dan akan menjadi sentra pertumbuhan kuat.

 

#Lion Air Group