Jumat, 30 Juli 2021 08:11

Pakar: Vaksin Selamatkan 50 Juta Nyawa, tapi COVID-19 Ancam Kemajuan Masa Depan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Dr. Katy Gaythorpe, salah seorang penulis laporan itu di Imperial College London, mengatakan bahwa keberhasilan dua dekade terakhir akan direplikasi jika kemajuan dalam program vaksinasi dapat dipertahankan.

RAKYATKU.COM - Program vaksinasi terhadap beberapa penyakit paling mematikan di dunia telah menyelamatkan puluhan juta nyawa selama dua puluh tahun terakhir, menurut sebuah studi baru.

Akan tetapi, para peneliti memperingatkan bahwa kemajuan yang berkelanjutan terancam oleh pandemi COVID-19.

Para ilmuwan dari Vaccine Impact Modelling Consortium (“Konsorsium Pemodelan Dampak Vaksin”), yang didanai oleh Gavi, Aliansi Vaksin, dan Yayasan Bill & Melinda Gates, mengamati program vaksinasi selama dua dekade terakhir yang menarget 10 penyakit menular di 112 negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Mereka menemukan, sekitar 50 juta nyawa telah diselamatkan oleh vaksin, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Penyakit yang diamati oleh para peneliti itu termasuk campak, hepatitis B, human papillomavirus (HPV), demam kuning, Haemophilus influenzae tipe b, Streptococcus pneumoniae, rubella, rotavirus, Neisseria meningitidis serogrup A, dan Japanese ensefalitis.

Studi itu merupakan penilaian terbesar terhadap dampak vaksin sebelum dimulainya pandemi COVID-19.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

Dr. Katy Gaythorpe, salah seorang penulis laporan itu di Imperial College London, mengatakan bahwa keberhasilan dua dekade terakhir akan direplikasi jika kemajuan dalam program vaksinasi dapat dipertahankan.

Program imunisasi juga telah memberikan manfaat di luar pencegahan penyakit-penyakit tertentu.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 telah mengganggu program vaksinasi--dan dapat menyebabkan penurunan cakupannya.

Baca Juga : WHO: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Munculkan Virus Corona Varian Baru

Sumber: VOA Indonesia

#Vaksin Covid-19 #Virus Corona