Selasa, 27 Juli 2021 09:13

Dokter Ahli Pulmonologi: Virus Bermutasi, Harusnya Perilaku Manusia Ikut Bermutasi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dokter Ahli Pulmonologi: Virus Bermutasi, Harusnya Perilaku Manusia Ikut Bermutasi

Virus bermutasi untuk bertahan hidup dalam tubuh manusia.

RAKYATKU.COM – Kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Itu disebabkan virus yang terus bermutasi. Sementara perilaku manusia cenderung stagnan.

Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi RS Persahabatan Jakarta, dr Erlina Burhan, SpP (K), MSc, PhD yang "membangunkan" orang.

Bersama dokter spesialis gizi klinik, dr Karmila, Sp GK, dia tampil dalam webinar yang digelar Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat bekerja sama tim edukasi Covid dan Tim Dokter Muslimah Wahdah Islamiyah.

Webinar yang berlangsung virtual Minggu (25/7/2021) itu mengangkat tema, "Meretas Covid Varian Delta, Bagaimana Perilaku Kita?"

Dokter Erlina menjelaskan empat sub topik penting yaitu mengenal Covid varian Delta, seberapa menular varian Delta, gejala terinfeksi varian Delta, dan apa risiko ke depan?

Menurut dr Erlina, varian Delta tiga kali lebih cepat penularannya dari Covid-19.

Soal mengapa virus bisa bermutasi, dia menjelaskan, seperti antibodi manusia juga bertahan dan memerangi virus. Virus makhluk yang tidak punya otak rupanya juga bermutasi untuk bertahan hidup dalam tubuh manusia.

"Jika virus bisa bermutasi, maka hendaknya kita manusia yang memiliki budi, pikiran, dan otak harus juga bisa bermutasi pada gaya hidup baru yang lebih bersih, sehat, dan lain-lain," urai dokter Erlina.

"Varian Delta prokesnya masih sama dengan virus sebelumnya. Wajib cuci tangan, wajib pakai masker, wajib jaga jarak aman dua meter, hindari keramaian, dan tetap di rumah. Dua poin terakhir boleh dilonggarkan jika terpaksa. Namun, tetap menjaga tiga poin pertama jaga jarak, pakai masker, cuci tangan," tambahnya.

Dokter Erlina mengajak warga untuk ikut vaksinasi. Menurutnya, vaksin sangat bermanfaat. Risiko seperti gumpalan darah, sebagian orang akan mengalami, tapi itu masih bisa diatasi.

"Dengan melakukan vaksin, bukan jaminan bahwa kita tidak akan terpapar virus. Tetap akan terpapar, namun gejalanya menjadi lebih ringan sehingga tidak begitu membutuhkan perawatan RS. Selain itu risiko kematian kurang," tegas Erlina.

Varian Delta tidak memilih usia. Risiko dan gejala akan tetap sama menjangkau pada semua jenjang usia. Baik anak-anak hingga usia tua. Terutama berisiko kematian pada orang yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Sementara dokter Karmila menyarankan agar setiap orang menjaga pola makan, pola tidur, hindari stres, pilah-pilah informasi yang dibaca, dan rutinkan berjemur.

"Pukul 11.00 hingga pukul 13.00 adalah waktu yang baik untuk memperoleh vitamin D. Namun, jika berisiko pada kulit, bisa melakukannya di bawah jam tersebut," tambah dokter Karmila.

#coronavirus