Jumat, 23 Juli 2021 18:16

Pasien Covid-19 Berusia 32 Tahun Meninggal Beberapa Saat Setelah Spermanya Diambil Atas Permintaan Istri

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Istri memaksa untuk mengumpulkan sperma suami yang sedang sekarat karena sangat ingin mendapatkan keturunan darinya.

RAKYATKU.COM -- Sang suami yang berjuang melawan pneumonia bilateral setelah terkena Covid-19 tiga bulan lalu meninggal pada Kamis (22/7/2021) karena gagal organ.

Kasusnya mendapat perhatian nasional setelah istrinya yang berusia 29 tahun mendatangi Pengadilan Tinggi Gujarat pada Senin malam.

Dia meminta bantuan pengadilan setelah rumah sakit menolak permintaannya untuk mengumpulkan sperma suami.

Pengadilan akhirnya mengeluarkan perintah yang menganggapnya sebagai situasi mendesak yang luar biasa.

Pasien tersebut menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Vadodara, India. Menurut dokter, harapan hidupnya sangat minim.

Sementara istrinya sangat ingin mendapatkan keturunan dari suaminya. Istri akhirnya nekat mengumpulkan sperma suami yang sudah sekarat.

Dokter awalnya tidak mengabulkan permintaan itu. Alasannya, suami wanita tersebut tidak mengizinkan. Tidak putus asa, si wanita meminta bantuan pengadilan.

Pria itu akhirnya meninggal beberapa jam setelah spermanya dikumpulkan atas permintaan istrinya untuk memiliki anak nanti.

"Rumah sakit telah memberi tahu kami bahwa mereka telah mengekstrak sperma suami klien saya tak lama setelah pengadilan tinggi memberikan lampu hijau untuk itu pada Selasa malam. Tetapi dia meninggal pada hari Kamis," Nilay Patel, pengacara wanita itu seperti dikutip dari India Times.

Rumah sakit melakukan prosedur IVF/Assisted Reproductive Technology (ART) untuk pengambilan sperma suami.

 

#Assisted Reproductive Technology