RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Korban kebakaran, Dg. Norma, kehilangan seluruh hartanya ketika rumah yang telah ditinggalinya selama kurang lebih 30 tahun ludes terbakar.
Rumah dua lantai milik penjual gorengan berusia 60 tahun itu adalah satu dari dua rumah di Jalan Pelita Raya, Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang hangus dilalap api pada Rabu (7/7/2021) dini hari.
Norma bercerita, pada saat kebakaran ia sedang tertidur lelap di kamarnya dan sepintas mendengar suara teriakan meminta air.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan Logistik Korban Kebakaran Jalan Andi Djemma Makassar
"Saya waktu itu tidur. Terus saya dengar orang ribut-ribut minta air. Saya kira orang bertengkar dan orang yang ditikam mau dikasih minum. Setelah saya bangun saya lihat-ki itu orang berteriaki kebakaran dan tidak lama kulihat mi ada api dan asap besar," kata Norma di depan rumahnya yang tinggal puing-puing.
Di dalam rumah tersebut Norma tinggal bersama 11 orang anggota keluarganya, yakni 3 anak, 3 menantu, dan 4 cucu. Mereka semua berhasil menyelamatkan diri dari kebakaran itu. "Alhamdulillah selamat semua," ucap Norma bersyukur.
Namun, seluruh barang berharganya tidak ada yang bisa dia selamatkan. Uang, emas, perabotan, dan surat-surat rumahnya ludes terbakar.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Kebakaran di Galangan Kapal Makassar
"Barang-barang tidak ada selamat biar surat- surat habis terbakar. Uang lebih 40 juta, emas-emas juga habis, tapi sedikit ji saya mungkin sekitar 20 gram ji. Tapi, ini anakku banyak karena, ada cincinnya dan ada juga pemberian suaminya 20 gram dan lain pi lagi punyanya anaknya (cucu)," tutur Norma.
Norma juga menceritakan, uang yang hangus terbakar Rp40 juta tersebut dihasilkan dari hasil gadai sawahnya yang rencananya mau digunakan untuk merenovasi rumahnya di Malino, Kabupaten Gowa.
"Waktu hari Sabtu pergi ka gadaikankan-ki sawahku di Tombolo Pao, Gowa, ka mau kubangun rumahku di Malino ka hancur mi atapnya. Pas pulang hari Minggu kusimpan mi itu uang di atas tempat tidur, ka kupikir tidak perlu disimpan jauh ka maumi kubawa ke Malino, " ujar Norma.
Baca Juga : FKKM Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Rappokalling dan Rappocini
Norma pun ikhlas menerima cobaan yang kembali menimpahnya setelah tiga bulan lalu suaminya meninggal dunia.
"Suamiku kodong baru-baru meninggal tiga bulan yang lalu dan sekarang rumahku terbakar, tapi mau mi diapa kalau memang sudah cobaan," tuturnya.