Sabtu, 03 Juli 2021 13:02

Dukung Industri Smelter, PLN Siap Pasok Listrik 50 MVA ke Tiran Mineral

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kesepakatan ini ditandatangani General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid, dengan Direktur PT Tiran Mineral, disaksikan Bupati Konawe Utara, Founder Tiran Group.
Kesepakatan ini ditandatangani General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid, dengan Direktur PT Tiran Mineral, disaksikan Bupati Konawe Utara, Founder Tiran Group.

proses pekerjaan konstruksi dalam rangka pemenuhan penyaluran tenaga listrik ke PT Tiran Mineral akan berlangsung selama 18 bulan.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung pengembangan industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) melalui pemenuhan kebutuhan listrik yang andal.

Jumat (2/7/2021), PLN melakukan penandatanganan surat perjanjian jual beli tenaga listrik daya 50 MVA layanan khusus business to business tarif premium platinum PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) dengan PT Tiran Mineral" href="https://rakyatku.com/tag/pt-tiran-group">PT Tiran Mineral.

Kesepakatan ini ditandatangani oleh General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid, dengan Direktur PT Tiran Mineral, disaksikan Bupati Konawe Utara, Founder Tiran Group.

Selain itu, secara daring disaksikan Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda dan Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun.

Baca Juga : Tarif Listrik Pelanggan Nonsubsidi Tidak Naik di Kuartal III 2023

Dalam sambutannya, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda, mengatakan potensi nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sangat besar.

Melihat potensi tersebut, sesuai kebijakan pemerintah, nikel harus diolah melalui industri hilir supaya dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

Industri smelter merupakan penghiliran nikel yang membutuhkan energi listrik yang besar. PLN sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan, siap memenuhi kebutuhan tersebut.

Terlebih lagi, Huda menambahkan, hasil penelusuran hingga akhir Juni 2021, potensi demand pelanggan besar atau smelter tercatat sebanyak 61 pelanggan dengan daya 7.184 MVA.

"Untuk meyalurkan daya listrik tersebut, PLN juga akan membangun 7.052 kms Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi. Saat ini, PLN sudah melayani 4 pelanggan smelter dengan total kapasitas 245 MW di seluruh Sulawesi," katanya.

Sejauh ini, sistem kelistrikan di Sulawesi mempunyai daya mampu sebesar 2.365 MW, dengan cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34 persen dipasok dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Sesuai dengan RUPTL 2021--2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 3.698 MW.

Sebelumnya, penandatanganan surat perjanjian jual beli tenaga listrik daya 50 MVA layanan khusus business to business dimulai dengan nota kesepahaman antara PLN UIW Sulselrabar bersama PT Tiran Mineral tentang jual beli tenaga listrik pada 18 Februari 2021 di Kota Makassar.

Huda menuturkan, proses pekerjaan konstruksi dalam rangka pemenuhan penyaluran tenaga listrik ke PT Tiran Mineral akan berlangsung selama 18 bulan.

"PLN memperkirakan penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi kepada PT Tiran Mineral dengan daya tersambung sebesar 50 MVA pada Maret 2023," tambahnya.

Tiran Group merupakan salah satu investor yang telah memberikan kontribusi besar di Konawe Utara. Grup bisnis dengan total 38 perusahaan di dalamnya, telah mengumpulkan dana senilai Rp1,8 triliun untuk membangun smelter di Konawe Utara.

Direktur PT Tiran Mineral Nurfausiah Nuhri mengatakan adanya kesepakatan kerja sama jual-beli listrik smelter antara PLN dan Tiran Mineral memberi kepastian bisnis. Ke depan, Tiran Mineral bakal melakukan pengembangan hingga 5 unit fasilitas pemurnian.

Tidak hanya itu, kehadiran Tiran Mineral sebagai kawasan industri smelter pertama di Konawe Utara, diharapkan mendorong pengembangan industri smelter di kabupaten ini.

"Dengan kinerja yang tinggi dan biaya yang rendah, memberikan masukan kepada negara, tentunya itu yang diharapkan," ungkapnya.

Begitu juga dengan Founder Tiran Mineral Group Andi Amran Sulaiman optimistis di tengah situasi pandemi, kolaborasi Tiran Mineral dan PLN bisa memberikan dampak yang luar biasa bagi perekomian masyarakat di Konawe Utara.

"Tanpa PLN, kehadiran Tiran Mineral sebagai kawasan Industri smelter pertama di Konawe Utara tentunya tidak akan terwujud. Kita patut berbangga dan wajib menjaga dan mendorong usaha industri smelter di Konawe Utara," tutur Andi.

Secara virtual Direktur Tonghua Jianxin Technologi, Dong Hong Wei, juga sangat mengapresiasi kebutuhan listrik yang disiapkan PLN. Selain mengapresiasi, Wei optimis dapat mengajak investor lain, untuk ikut berinvestasi di Indonesia. Sebab, kebutuhan listrik sepertinya tidak akan menjadi masalah, khususnya di Sulawesi Tenggara.

"Terima kasih PLN. Pastinya kami akan merasa aman berinvestasi karena kebutuhan listrik yang disiapkan sudah memenuhi kebutuhan kami," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Konawe Utara Ruksamin mengapresiasi, kesepakatan jual-beli listrik antara PLN dan PT Tiran Mineral. Menurutnya, kesepakatan ini merupakan kerja sama strategis yang akan berkontribusi untuk pembangunan daerah.

"Selamat atas penandatanganan ini (PLN dan PT Tiran Mineral), dan semoga ini menjadi sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Konawe Utara," ujarnya.

Pihaknya berharap, adanya pasokan listrik memadai di Sulawesi Tenggara, dapat mendukung produktifitas serta kesejahteraan bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara khususnya di Konawe Utara.

Penulis : Lisa Emilda
#PT PLN Persero #PT Tiran Group #PT Tiran Mineral