RAKYATKU.COM - Pada era kerajaan, wanita china" href="https://rakyatku.com/tag/china">China dianggap cantik jika memiliki bentuk kaki yang ukurannya kecil.
Praktik ini dinamakan sebagai praktik Lotus Feet, yang diperkirakan telah berlangsung selama 1000 tahun lamanya. Cukup banyak bukti yang ditemukan, tentang praktik yang lebih terkesan menyeramkan ini.
Penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa praktik Lotus Feet telah dilakukan sejak wanita berusia amat muda, tepatnya antara 4 hingga 9 tahun.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Kaki dari anak perempuan yang akan diikat, mula-mula direndam dalam bak berisi air hangat yang telah dicampur obat-obatan herbal serta darah hewan.
Setelah itu, barulah telapak kaki diikat kuat-kuat dengan memakai semacam perban, sambil ditekuk hingga menyerupai kuncup bunga. Anak perempuan tersebut harus berada dalam kondisi demikian hingga berbulan-bulan.
Dengan cara ini, ukuran telapak kakinya pun akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan telapak kaki orang normal ketika dewasa.
Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
Berdasarkan lokasinya, praktik ini dibedakan menjadi dua, yakni yang berasal dari wilayah Chinta Utara dan China Selatan.
Dalam praktiknya, jari-jari kaki dari anak perempuan di wilayah China Selatan akan dibiarkan berada dalam kondisi lurus.
Sementara di wilayah utara, jari-jari kaki sang anak perempuan harus ikut ditekuk agar ukurannya turut mengecil.
Baca Juga : Presiden Iran Tegaskan Negaranya Siap Gabung BRICS
Tentu saja praktik semacam ini cukup berpengaruh pada kesehatan yang dimiliki.
Pada umumnya anak perempuan yang menjalani praktik ini akan mengalami infeksi pada bagian kaki, hilangnya sejumlah jari kaki, kesulitan berjalan, hingga meningkatnya risiko terjatuh dan patah tulang karena telapak kaki tidak cukup kuat untuk menopang badan.
Seperti yang telah disebutkan, bahwa proses dari pembentukan kaki mungil ini telah dilakukan semenjak anak perempuan masih berusia 4 hingga 9 tahun.
Baca Juga : Perekonomian Terbesar UE Tidak Dapat Hidup Tanpa China
Pembebatan kaki biasanya dilakukan pada musim dingin untuk mengurangi rasa sakit karena pengaruh suhu dingin yang dapat membuat kaki menjadi kebas.
Pertama-tama kaki akan dioles dengan menggunakan ramuan tumbuh-tumbuhan dan darah hewan agar lemas. Selain itu, kuku jari kaki juga dipotong sedalam mungkin. Setelah itu, seluruh jari kaki akan ditekuk ke arah telapak kaki dengan kekuatan penuh hingga tulang-tulangnya patah.
Kegiatan ini dilakukan tanpa obat bius sehingga bisa dirasakan betapa sakit dan tersiksanya anak perempuan tersebut ketika menjalani praktik ini. Setelah jari kaki menempel, kaki akan diikat dengan menggunakan kain atau perban.
Baca Juga : Kolombia Usir Tokoh Oposisi Venezuela yang Didukung AS
Selanjutnya kaki akan ditekuk ke bawah sejajar dengan tungkai kaki hingga tulang punggung kaki patah, lalu dibebat kembali dengan kain yang berukuran panjang.
Idealnya, hasil kaki dari praktik ini memiliki panjang 7 hingga 9 cm dan telah dilakukan pembebatan selama dua tahun.
Memang si gadis masih dapat berjalan. Namun, harus dengan ekstra hati-hati.
Baca Juga : Kolombia Usir Tokoh Oposisi Venezuela yang Didukung AS
Ketika berjalan, mereka akan lebih banyak bertumpu pada tumit sehingga gaya berjalannya akan sedikit menekuk lututnya layaknya tengah berlenggak-lenggok.
Gaya berjalan ini dinamakan dengan Lotus Gait dan dianggap menggemaskan oleh kalangan pria secara seksual.
Kaum wanita yang telah menjalani praktik ini wajib merawat kakinya karena mudah terserang infeksi hingga menyebabkan keluarnya bau busuk dari kaki tersebut.
Baca Juga : Kolombia Usir Tokoh Oposisi Venezuela yang Didukung AS
viral/lotus-feet-praktik-ikat-telapak-kaki-wanita-dari-china/">sumber: keepo.me