Arfandy juga mengatakan, kegaduhan tersebut tidak akan memengaruhi kinerja anggota DPRD Sulsel. Ia cuma menyayangkan terjadinya komunikasi yang kurang tepat. "Disayangkan karena komunikasi kurang tepat," tambahnya.
Sebelumnya, rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif. Keributan bermula saat Syaharuddin hendak melanjutkan agenda untuk meluncurkan e-Aspirasi.
Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Reses di Palie Barru, Serap Aspirasi Warga
Anggota Fraksi Partai Golkar, Arfandy Idris melakukan interupsi. Dia mengusulkan agar pimpinan menutup terlebih dahulu rapat paripurna sebelum peluncuran e-Aspirasi.
Arfandy beralasan, launching tersebut tidak masuk dalam agenda rapat paripurna. Politikus senior Partai Golkar itu juga mengaku belum tahu agenda tersebut. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari Sekretaris DPRD.
Anggota Fraksi Partai Demokrat, Selle KS Dalle juga melakukan interupsi. Protesnya senada dengan Arfandy. Dalam undangan rapat yang disampaikan kepada anggota DPRD, katanya, hanya dua agenda.
Baca Juga : Andi Ina Kartika Reses di Lipukasi Barru: Bawa Kabar Bantuan ke Petani-Pamit Tak Maju Lagi
Dua interupsi itu membuat Syaharuddin emosi. Dia mengaku sudah menyampaikan agenda tersebut di awal rapat. Namun, tak satu pun anggota DPRD yang protes. Makanya, dia menganggap semua setuju dengan agenda itu.
Akhirnya, Syaharuddin Alrif menutup rapat paripurna lalu menghampiri Arfandy. Dia langsung menggebrak meja. "Tidak ada saya takuti di sini," ujar Syahar ke arah Arfandy.
Beruntung, ketegangan tersebut dilerai sejumlah anggota DPRD Sulsel. Tidak sampai terjadi adu jotos. Kedua pihak bisa menahan diri.
Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Kunjungan ke Barru, Dorong Pemanfaatan Bantuan Pertanian