RAKYATKU.COM - Apa ruginya negara? Tak perlu keluarkan anggaran sama sekali. Vaksin Nusantara juga terbukti belum pernah sebabkan kematian.
Itu antara pertanyaan Terawan Agus Putranto. Setelah dilengserkan dari kursi menteri kesehatan, dia seolah-olah jadi musuh "negara". Vaksin Nusantara yang dia kembangkan terkesan dihalang-halangi.
Terawan seorang dokter spesialis radiologi. Dia juga tentara aktif berpangkat letnan jenderal alias bintang tiga. Sebelum menjadi menteri, namanya sangat harum. Jadi langganan pejabat, pengusaha, dan tokoh yang sakit.
Baca Juga : Staf Khusus Terawan Deklarasi Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia
Itu pula yang membawanya diangkat menjadi menteri kesehatan. Ternyata tidak cocok lalu diganti. Setelah lengser, Terawan berusaha berkontribusi melawan Covid-19. Pandemi yang memicu pelengserannya dari kursi menteri.
Ternyata pemerintah tak memberi restu. Bukan hanya itu, dia terkesan dihalang-halangi dalam pengembangan vaksin yang dipercaya bisa meningkatkan kekebalan dari Covid-19 tersebut.
"Jujur, saya tidak perlu anggaran. Komisi VII saja sudah pada mau urunan. Itu besar sekali. Saya enggak butuh anggaran dari negara," kata Terawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga : Ditanya Jenderal Andika Soal Terawan, Ini Jawaban Ketua IDI
"Yang saya butuhkan adalah good will, political will. Apa yang mau dilakukan, wong ndak keluar anggaran kok. Masa mengeluarkan aturan untuk menghalangi," lanjutnya.
Terawan heran. Vaksin Nusantara racikannya hanya ditetapkan untuk riset. Tidak main-main. Penetapan itu dilakukan melalui nota kesepahaman bersama antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat (AD).
Padahal, Terawan sangat yakin vaksin tersebut aman digunakan dan belum ada korban yang terdampak pengembangannya.
Baca Juga : Uji Klinis Vaksin Nusantara Dr Terawan Rampung, Hasilnya 17 Subjek Alami Pegal
"Masa mengeluarkan aturan untuk menghalangi, untuk apa? Kecuali vaksin ini menimbulkan kematian, penderitaan dan sebagainya," ujar dia.
Menariknya, kata Terawan, sejauh ini belum ada orang yang tertular Covid-19 setelah disuntik Vaksin Nusantara. Berbeda dengan vaksin Sinovac. Sudah ada beberapa orang yang tertular, padahal sudah mendapatkan vaksin dua dosis.