Kamis, 17 Juni 2021 10:12
Markis Kidos saat bermain bulutangkis sebelum jatuh pingsan. (Sumber: Instagram Candra Wijaya)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - markis kido" href="https://rakyatku.com/tag/markis-kido">Markis Kido sedang bermain bulutangkis dengan rekan-rekannya di GOR Petrolin, Tangerang, sebelum pingsan dan dinyatakan meninggal dunia.

 

Lewat kesaksian rekan bermain bulu tangkis markis kido ngorok" href="https://rakyatku.com/tag/markis-kido">Markis Kido, Kido sapaan akrabnya sempat ngorok dan tubuhnya lemas. Namun masih bernafas. Kido dikabarkan meninggal di rumah sakit.

Terkait hal ini, dokter spesialis keolahragaan dr. Andi Kurniawan, Sp.OK., menjelaskan bahwa ngorok merupakan tanda jalan napas tersumbat.

Baca Juga : Bentuk Apresiasi, Amran Mahmud Beri Bonus ke 5 Atlet Bulutangkis yang Harumkan Nama Wajo

Seseorang yang pingsan akibat serangan jantung mendadak umum alami hal tersebut, akibat lidahnya terdorong ke arah tenggorokan.

 

"Ngorok itu salah satu tanda ada sumbatan jalan napas. Yang harus dilakukan adalah membebaskan jalan napas. Caranya chin lift, jadi dagu dinaikan, melebarkan jalan napas. Itu yang sebetulnya dilakukan (saat Kido pingsan) apa tidak, kita tidak tahu," kata dokter Andi dikutip suara.com.

Katanya, hal ini juga yang kemungkinan dialami pemain Timnas Denmark, Christian Eriksen dalam pertandingan Euro 2020.

Baca Juga : Menpora Minta Pebulu Tangkis Indonesia Bangkit Hadapi Olimpiade Paris 2024

Menurut dokter Andi, berdasarkan video yang beredar di media sosial, pertolongan pertama yang didapatkan Eriksen sudah sangat tepat. Sehingga, nyawa atlet 29 tahun itu akhirnya bisa diselamatkan.

"Bahkan adanya membuat pagar supaya tidak terlihat, kemudian membuka mulut melakukan resusitasi. Jadi kita tidak perlu menunggu ambulans datang. Tapi bantuan basic life support itu dimiliki oleh siapa pun yang bukan tenaga medis, seorang atlet juga," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa rumus ABC alias Airway control, Breathing support, dan Circulation support, dalam memberikan pertolongan pertama harus bisa dilakukan oleh siapa pun, baik atlet, masyarakat umum, terlebih tenaga medis.

Baca Juga : Menpora Apresiasi Perjuangan Tim Bulu Tangkis Indonesia meski Gagal Juara Piala Thomas 2022

Sehingga ketika terdapat seseorang alami henti jantung yang perlu dilakukan pertama kali merupakan melebarkan jalan napas (Airway control). Salah satunya dengan memeriksa kondisi lidah apakah melipat sehingga menimbulkan suara ngorok seperti yang dialami Markis Kido.

"Kemudian breathing, dicek napas atau tidak. Kalau tidak beri bantuan napas. Kemudian circulasion, kalau henti jantung kita berikan bantuan pompa jantung," jelasnya.

Posisi orang yang alami henti jantung juga harus benar-benar berbaring.

Baca Juga : "Kido Ngorok, Tubuhnya Lemas" Cerita Teman Main Sebelum Markis Kido Meninggal Dunia, Ini Foto-fotonya

"Itulah yang benar sekali. Kita melihat video yang beredar beberapa hari lalu, cara membangunkan orang didudukan lalu ditampar-tampar. Bukan begitu! Tapi lakukan CPR dan resusitasi jantung paru. Sebenarnya itu yang penting diketahui masyarakat," terangnya.