RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kandidat doktor bidang Pendidikan Vokasi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Taufiq Natsir mendesain sebuah model pembelajaran yang memiliki ciri khas berbasis proyek berkarakter kewirausahaan, yang dapat mengikuti pola trend yang terjadi akibat dampak dari isu global saat ini.
Desain model pembelajaran tersebut dikemukakan pada seminar proposal disertasi dengan judul "Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek yang Berkarakter Kewirausahaan di Perguruan Tinggi" via zoom meeting, Selasa (8/6/2021).
Taufiq Natsir mengatakan, model pembelajaran yang ia kembangkan, diperuntukkan untuk pelaku dunia pendidikan tinggi yang nantinya akan diterapkan pada proses pembelajaran pada Matakuliah Ilmu Ukur Tanah.
Baca Juga : Pakar Pendidikan UNM Dorong Pemda Hadirkan Program Kuliah Gratis
Desain model pembelajaran tersebut, berisikan materi dan aktivitas mahasiswa dalam 1 semester berjalan. Model pembelajaran tersebut didesain dengan menggunakan pendekatan berbasis proyek yang berkarakter kewirausahaan, agar mampu menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, motivasi, dan minat berwirausaha bagi mahasiswa.
"Saat ini dunia pendidikan diperhadapkan dengan berbagai tantangan diantaranya tantangan globalisasi dan revolusi industri. Pelaku pendidikan tinggi harus peka dan responsif melihat hal itu. Oleh karena itu, dibutuhkan paradigma baru dalam pembelajarannya agar menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan era saat ini," ungkapnya.
Menurut Taufiq, di tengah persaingan global yang semakin memberikan tantangan bagi setiap pelaku usaha dan perusahaan, tentunya mengisyaratkan agar setiap pelaku usaha dan industri, untuk memiliki keunggulan-keunggulan agar tetap mampu bersaing.
Baca Juga : Hasnawi Haris Daftar Jadi Calon Rektor UNM 2024--2028, Ini Sosoknya
Untuk unggul dan tetap bersaing, diperlukan kreatifitas dan inovasi dari pelaku dunia usaha dan dunia industri.
Permasalahan lain yang tidak kalah penting, untuk menjadi fokus perhatian berbagai kalangan saat ini adalah tingginya angka pengangguran.
Hal ini disebabkan karena lulusan pendidikan belum mampu menjawab tuntutan dunia kerja. Selain itu, rendahnya kompetensi dan minimnya soft skills yang dimiliki oleh calon tenaga kerja, sehingga alokasi lapangan pekerjaan tidak sepenuhnya terpenuhi.
Baca Juga : 9 Tim Bersaing Rebut Juara di Ajang Pertanian Berkarya VIII HMPS PTP FT UNM
Mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis dari berbagai unsur pemangku kebijakan yang terkait. Permasalahan ketenagakerjaan dan pengangguran, sebenarnya dapat diatasi baik secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung, pemangku kebijakan sebenarnya dapat diatasi dengan membuka berbagai lapangan kerja serta menciptakan proyek padat kerja. Akan tetapi hal tersebut membutuhkan laju perekonomian yang tinggi.
Sedangkan secara tidak langsung, langkah yang dapat ditempuh yakni dengan membekali pengetahuan, keterampilan, serta menumbuhkan sikap kewirausahaan pada pencari kerja melalui pengembangan program kewirausahaan.
Baca Juga : NH Raih Profesor Kehormatan, IAS: Sangat Layak, Karya Berbicara Lebih Kuat dari Kata
Seminar proposal disertasi tersebut dihadiri Ketua LPPM Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani Rauf, M.T, selaku Promotor dan Wakil Dekan IV Drs. Faisal Syafar, M. Si. InfTech., P. hD. selaku Kopromotor.
Adapun yang bertindak sebagai anggota penguji internal adalah Wakil Direktur 1 Program Pascasarjana UNM, Dr. Sulaiaman Samad, M. Si., Ketua Prodi S3 Pendidikan Vokasi Keteknikan, Prof. Dr. Purnamawati, M. Pd. dan Prof. Dr. Muhammad Ardi, M.S.
Para penguji memberikan banyak saran dan masukan terkait gagasan dan konseptual model pembelajaran tersebut. Meskipun demikian, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan baik sehingga para penguji mengapresiasi dengan memberikan predikat lulus dengan sangat baik.
Baca Juga : Dosen Unismuh Nur Khadijah Razak, Raih Gelar Doktor di Pascasarjana UNM
Dengan demikian, gagasan model pembelajaran tersebut sudah dapat diujicobakan dan nantinya akan didiseminasikan pada dunia pendidikan ketika telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.