Sabtu, 05 Juni 2021 21:42

Mentan SYL ke Sidrap, Syahar: Pisang untuk Kebutuhan Harian, Porang Ditabung untuk Beli Mobil

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mentan SYL ke Sidrap, Syahar: Pisang untuk Kebutuhan Harian, Porang Ditabung untuk Beli Mobil

Tanaman porang yang ditumpang sari dengan pisang di Sidrap mampu menghasilakan Rp200 juta per hektare.

RAKYATKU.COM,SIDRAP-- kementan">Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat serius dalam menggarap peningkatan produksi komoditas porang untuk mendukung peningkatan perekonomian nasional.

Salah satu terobosanya dengan mencetak banyak petani milenial yang inovatif, mampu melewati tantangan, dan mengkoneksikan pasar ekspor.

"Hari ini saya bersama Syaharuddin Alrif, petani millenial andalan bahkan duta petani milenial kita secara nasional yang mengembangkan terobosan-terobosan pertanian. Sesuai arahan Presiden Jokowi meminta saya melakukan akselerasi-akselerasi penting dan serius terhadap komoditas-komoditas yang memang menjanjikan memiliki skala ekonomi," ujar Mentan SYL, Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Mentan SYL meninjau kebun porang milik Kelompok Tani Semangat Millenial binaan Syaharuddin Alrif di Desa Talumae, Kecamatan Watan Sidenreng, Kabupaten Sidrap.

Mentan SYL mendorong petani-petani muda untuk bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan disupport oleh pemerintah.

"Hari ini Syaharuddin membuktikan tanah yang seperti apa adanya ini dengan porang bisa menghasilkan miliaran rupiah. Tidak hanya itu tumpang sari Beliau lakukan dengan pisang," ucapnya.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

"Biaya untuk pengolahan termasuk tenaga kerjanya, intervensi terhadap pengolahan dan back up awal dari pertanian, ini langsung bisa jalan," pinta SYL.

Menurut SYL, upaya memajukan komoditas porang hingga menghasilkan kualitas ekspor yang bagus, melibatkan peran lintas kementerian. Kementan di sisi pengembangan budi daya dan produksinya, sinergitas yang dilakukan oleh lembaga lainnya dilaksanakan seperti dari Kementerian Perindustrian yang membina industri pengolahan, sedangkan pasar dan ekspor oleh Kementerian Perdagangan.

"Porang ini masuk super prioritas pertanian. Porang ini masa depan. Saya mau lihat hasil pengembangannya dalam tiga bulan lagi. Buat ini lebih kuat," kata SYL.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

Perlu diketahui, produksi komoditas porang sebanyak 80 hingga 85 persen dihasilkan dalam bentuk chips untuk diekspor. Sedangkan 10 hingga 15 persen untuk konsumsi dalam negeri dalam bentuk beras porang maupun mi porang.

Selain pengolahan pascapanen menjadi beras porang dan mi, komoditas porang mempunyai 21 produk turunan dalam bentuk makanan lainnya, kosmetik, industri, dan yang lainnya.

Baca Juga : Mantan Gubernur Sulsel Hadiri Pelantikan Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian RI

"Pak Dirjen, saya mau sisi intervensi pertanian nanti bisa mengangkat kesejahteraan petani itu 20 persen. Hitung itu. Ini harus segera dikerjakan," tutur SYL.

Petani milenial, Syaharuddin Alrif mengatakan kebun porang yang dikembangkannya mulai dari tahun 2020, ditumpangsarikan dengan pisang.

Kebun ini diharapkan dapat menjadi percontohan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggarap budi daya porang secara modern, profesional, dan maju.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

"Dengan menanam pisang kita mampu menghasilkan 200 juta per hektare selama satu setengah tahun. Ini bisa membiayai kehidupan sehari-hari dan porangnya nanti kita tabung buat beli mobil," ujarnya.

Syaharuddin melaporkan ada 400 hektare lahan pengembangan di Kabupaten Sidenreng Rappang yang berada di tujuh desa. Ke depan, industri pengolahan hasil panen harus segera diupayakan untuk menghasilkan produk siap pakai yang akan diekspor ke berbagai negara.

Hingga saat ini luas lahan porang di Provinsi Sulsel baru mencapai 2.000 hektare dengan hasil per hektar mencapai Rp270 juta hingga Rp300 juta.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

"Dari hasil budi daya yang kami lakukan, sudah menghasilkan benih yang berkualitas, sudah berlabel dan bersertifikat. Jadi buat masyarakat yang ingin tanam, tidak perlu khawatir. Benih ini sudah siap disebar ke masyarakat untuk dikembangkan di tempat lain," sebutnya.

"Dan kami berharap bantuan Pak Menteri Pertanian agar bisa menambah pengembangan porang di Sulawesi Selatan ini dari 2.000 menjadi 25.000 hektare. Dari luasan ini, menghasilkan uang yang berlipat-lipat. Petani siap membudidayakan porang," imbuh Syaharuddin.

Pada kunjungan di Kabupaten Sidrap ini, Mentan Syahrul juga meninjau rice milling unit yang berada di Kabupaten Sidrap. Tidak hanya itu, Mentan juga sekaligus melepas truk mobil beras yang akan didistribusikan ke Kupang.

Baca Juga : Kolaborasi Mentan dan Pj Gubernur Sulsel Gerak Cepat Kendalikan Inflasi dan Dampak El Nino

 

Penulis : Usman Pala
#kementan #budi daya porang #Mentan Syahrul Yasin Limpo