RAKYATKU.COM - Anggota DPRD Bulukumba berjumlah 40 orang. Pada Kamis (3/6/2021), rapat paripurna batal digelar. Hanya 16 orang yang hadir. Ke mana 24 lainnya?
Rapat paripurna itu dihadiri Wakil Bupati Bulukumba, H Andi Edy Manaf. Dia pernah menjadi anggota DPRD Bulukumba sebelum naik kelas ke DPRD Sulsel.
Ketidakhadiran 24 legislator Bulukumba dalam rapat paripurna memunculkan banyak isu. Salah satunya diduga terkait banyaknya rekomendasi DPRD yang tidak dijalankan pemda.
Baca Juga : Diam-Diam Pindah Partai, Legislator Berkarya DPRD Bulukumba Bakal Kehilangan Kursi
Ketua DPRD Bulukumba, H Rijal mengakui, hanya 16 legislator yang hadir. Padahal, seluruhnya sudah dilayangkan undangan dan telah diagendakan Bamus DPRD.
Banyaknya legislator yang mangkir disebut-sebut sebagai ajang pembalasan. Dewan merasa rekomendasinya diabaikan. Akhirnya, rancangan perda yang disodorkan pemda juga dicueki. Benarkah?
Sebelumnya, DPRD mengeluarkan beberapa rekomendasi. Antara lain terkait pungli Pasar Sentral Bulukumba, pansus Covid-19, pembongkaran median jalan, hingga jembatan Bialo yang belum dibangun.
Baca Juga : Tidak Ada Komunikasi, DPRD Soroti Bupati Bulukumba yang Ajukan Pinjaman Rp200 Miliar ke SMI
Ada juga terkait pembongkaran selokan jalan yang berada di pusat kota yang sebagiannya aset pemerintah pusat. Lalu, belanja modal yang masih nol.
"Tak ada kaitannya soal mereka tidak hadir. Itu terjadi hanya secara kebetulan saja. Hanya dua legislator yang sampaikan izin ke saya. Ada yang sakit dan ada yang ke Makassar," kata Wakil Ketua DPRD Bulukumba, H Patudangi Aziz, Jumat (4/6/2021).
Patudangi juga mengkalrifikasi soal isu menyatunya delapan fraksi DPRD terkait rekomendasi yang diabaikan pemda tersebut.
Baca Juga : Legislator Golkar Tagih Janji Andi Utta Musnahkan Babi Hutan
"Memang ada dari teman-teman yang sengaja menggoreng soal ini. Tapi saya nyatakan, itu tak ada kaitannya dengan tidak hadirnya 24 anggota dewan," tegas Patudangi.
