Selasa, 25 Mei 2021 22:53

Indonesia Food Summit 2021, Mentan SYL Sebut Pertanian Tanggung Jawab Bersama

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ketika 34 provinsi yang ada di Indonesia memiliki ketahanan pangan kuat, maka akan berdampak pada kepentingan ekonomi nasional.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pertanian adalah sektor strategis dan salah satu pilar kekuatan negara. Tata kelola pertanian di suatu desa yang baik akan menghadirkan ketahanan pangan kuat. Begitu juga pada tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

Hal itu dikemukakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat menjadi narasumber bersama Menteri Perdagangan, M. Lutfi, pada Indonesia Food Summit (IFS) 2021, di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Menurut Mentan SYL, ketika 34 provinsi yang ada di Indonesia memiliki ketahanan pangan kuat, maka akan berdampak pada kepentingan ekonomi nasional. Itu karena, menurutnya, pertanian bukan hanya soal perut dan makan.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

"Pertanian juga erat kaitannya dengan lapangan kerja yang ada di depan mata. Pertanian menunjang ekonomi Indonesia," katanya.

Selama pandemi COVID-19, sektor pertanian merupakan satu di antara tujuh sektor yang terus tumbuh positif selama 2020. Bahkan pada triwulan I tahun 2021, tumbuh mencapai 2,95 persen. Bukan hanya itu saja, sektor pertanian juga menyerap 30 persen dari tenaga kerja Indonesia.

Indonesia yang beriklim tropis dengan lebih dari 17 ribu pulau menurut Mentan SYL adalah kekuatan pertanian yang besar.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Tapi, di balik kekuatan itu, kalau melihat tantangan dan masalah, pastilah ada, sampai kapan pun tidak akan berakhir," ungkapnya.

Namun, pria yang biasa dipanggil Komandan mengaku, dalam beberapa waktu yang lalu, dia bersama jajarannya di Kementerian Pertanian sudah mulai menata.

"Arahan Bapak Presiden, kami di kabinet harus hand to hand, bekerja sama, tidak boleh kerja sendiri," kata Mentan.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Dia kemudian menjelaskan bahwa dirinya bersama Mendag sepakat berjalan bersama.

"Saya mengamankan hulunya, melakukan budi daya dan produksi sementara hilir digarap oleh Mendag," jelas Mentan.

Bukti nyata kerja bersama itu, menurutnya, adalah bagaimana pasokan dan harga bahan pangan pokok ketika bulan suci Ramadan dan menjelang Lebaran Idulfitri.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

"Ramadan biasanya sebagai peak moment konsumsi komoditas pertanian. Saya jaga produksinya, Pak Mendag jaga stabilitas harga, sesuai arahan Bapak Presiden untuk menjaga Ramadan dan Idulfitri agar menjadi momen yang terbaik. Dan, Alhamdulillah, gejolak seperti apa pun bisa kita atasi bersama," ucapnya.

Sebagai informasi, IFS 2021 diselenggarakan oleh Media Group News yang diikuti oleh para kepala daerah, akademisi, pegiat LSM, mahasiswa, dan petani sebagai wadah untuk mengurai berbagai permasalahan pangan di Indonesia.

#Kementerian Pertanian #Syahrul Yasin Limpo