RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kader dan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar menggelar acara buka puasa bersama, di Baruga Anging Mammiri, Rujab Wali Kota Makassar, Kamis (6/5/2021).
Buka puasa bersama yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ini, juga dihadiri sejumlah alumni HMI (KAHMI) Komisariat Dakwah UIN Alauddin. Diantaranya Prof Dr Mustari Mustafa (Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Thailand), Dr Nurhidayat M Said (Akademisi dan Dosen UIN Alauddin Makassar).
Hadir pula Zulkarnain Paturuni (Ketua BPOKK Partai Demokrat Sulsel), Yusuf AR (Direktur Fajar TV), Attock Soeharto (Akademisi), Rudiansyah Patoppoi (Pengusaha), Harmin Hatta (Dosen UIN Alauddin), Kepala Kesbangpol Pemkot Makassar Akhmad Namsum, dan sejumlah alumni HMI lainnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Mustari menyampaikan, buka puasa bersama alumni dan kader HMI ini, tidak hanya sebatas pertemuan biasa saja. Dia menegaskan, ini menjadi momen meneguhkan semangat ber-HMI di Komisariat Dakwah UIN Alauddin Makassar.
"Saya ingat di zaman kita ber-HMI dulu, penuh dengan perjuangan. Namun dengan semangat yang dimiliki, kita punya banyak kader yang tersebar di berbagai instansi dan jabatan penting," ujar Prof Mustari.
Sehingga dia menyebut, pertemuan semacam ini digelar rutin. Agar supaya ada pertukaran ide, gagasan dan pengalaman antara kader dan alumni HMI Komisariat Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
"Sesuai dengan temanya, untuk memperkuat tali ukhuwah persaudaraan kita," pungkas Prof Mustari yang juga dosen UIN Alauddin Makassar ini.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Nurhidayat berharap, ke depannya, kader HMI harus mengubah orientasi perkaderan dan perjuangannya seiring dengan perkembangan zaman.
"Perkaderan dan perjuangan yang bersifat fisik, harus ditinggalkan karena kurang relevan lagi," ujar mantan Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah UIN Alauddin Makassar ini.
Makanya Nurhidayat berpesan, gerakan kader HMI saat ini perlu ada perubahan.
"Adapun saat ini yang mesti diperkuat adalah, orientasi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan puncaknya adalah kecerdasan spiritual. Itulah makna Iqra' yang diulang sampai 4 kali sebagai perintah pertama untuk Nabi Muhammad," ujar Nurhidayat.
Sementara itu, Zulkarnain Paturuni mengakui, dirinya tidak bisa dipisahkan dengan HMI Komisariat Dakwah.
"Banyak pencapaian yang saya raih, itu tidak terlepas dari HMI. Makanya jika ada kegiatan adik-adik di Komisariat, sebisa mungkin saya hadiri," ungkap Zulkarnain.
Terlebih lagi kata dia, dirinya punya harapan besar sehingga memilih berkuliah di UIN Alauddin Makassar. Sehingga akhirnya aktif di HMI, dan pernah menjabat sebagai Ketua Komisariat Dakwah di semester pertama dirinya masuk kuliah.
"Makanya kenapa bapak saya dulu kasih pilihan, mau kuliah di UIN Alauddin atau di kampus lain. Saya pilih UIN. Bapak saya bilang, kalau begitu kerjako, karena tidak ada itu alumni UIN Alauddin yang menganggur," tutup Zulkarnain.