RAKYATKU.COM, KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar rapat koordinasi (rakor) guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kambtibmas) jelang Lebaran Idulfitri.
Rakor di antaranya membahas mengenai pelaksanaan salat Idulfitri yang rencananya pelaksanaannya diizinkan di seluruh masjid dan lapangan di Kota Kendari.
Langkah ini diambil berdasarkan pelaksanaan salat id pada 2020 lalu yang dinilai tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 mengkhawatirkan.
Baca Juga : Hebat, Kendari Mendapat Nilai 91 persen dari KPK atas Capaian MCP Tahun 2021
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, mengatakan pemerintah kota menawarkan seluruh masjid, dengan catatan membuka masjid tidak akan terjadi lonjakan kerumunan pada saat salat id.
"Kalau titiknya berarti terpecah, kalau di Kendari ada sekitar 600 lebih masjid, kalau situasi normal cuman 100 titik," beber Wali Kota Kendari, Selasa (4/5/2021)
Tidak hanya itu, pelaksanaan salat id berdasarkan beberapa syarat dapat dilaksanakan di lapangan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga : Vaksinasi Booster di Kota Kendari Dimulai, Wali Kota Sulkarnain Kadir Jadi Orang Pertama yang Divaksin
Menjelang momen mudik, pemerintah kota kembali menegaskan bahwa sesuai dengan instruksi Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait mudik antar kabupaten/kota tidak perlu dilakukan jika tidak urgent.
Pemerintah kota rencananya akan melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan dan perbatasan yang menjadi akses masuk.
“Yang paling rawan menurut saya yang betul-betul perlu kita jaga itu, pintu gerbang Ranomeeto karena ini aksesnya dari bandara. Yang pintu gerbang Konda yang memungkinkan menjadi akses dari berbagai daerah serta gerbang Puuwatu yang menurut saya sangat berisiko karena menjadi akses dari Selatan dan Sulawesi Tengah akses masuknya dari situ,” beber Wali Kota.
Baca Juga : Wali Kota Kendari Resmikan Gedung Sekolah Islam Terpadu Insan Mandiri
Wali Kota mengatakan, Kendari sedang berusaha agar tidak menyusul wilayah lain yang kasus COVID-19 mengalami kenaikan.