RAKYATKU.COM - Seorang petani 50 tahun di provinsi Sichuan, China ini, mampu membeli mobil BMW seharga Rp 4 miliar. Dia membeli mobil tersebut dari hasil tabungannya selama ini sebagai petani.
Mungkin, dia sudah sejak lama mengidam-idamkan mobil tersebut sehingga rela menguras tabungan demi memilikinya.
Saat mobil tersebut tiba di rumahnya, dia memang menjadi pusat perhatian dari warga setempat.
Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal
Namun, rasa bahagia dan girang itu cuma berlangsung sementara saja. Beberapa minggu kemudian, dia mulai merasakan bahwa memiliki mobil mewah itu sangat merepotkan dan menghabiskan banyak biaya tambahan.
Misalnya saja untuk urusan perawatan. Karena termasuk mobil mewah, tentu saja perawatannya juga tidak main-main. Belum lagi tagihan pajaknya membengkak karena kini dia resmi memiliki mobil mewah. Alhasil, perekonomiannya langsung jatuh drastis.
Dia bahkan tidak mampu lagi membeli BBM supaya bisa mengendarai mobil itu berjalan-jalan.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
Dikutip dari keepo.me, demi memenuhi kebutuhan hidup, dia menjalani nekat mencuri ternak.
Pada tengah malam, dia akan diam-diam masuk ke peternakan warga lain dan mencuri hewan ternak kecil seperti ayam atau bebek.
Hewan itu kemudian dia jual di pasar agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sekaligus membiayai segala keperluan mobil mewahnya tersebut.
Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor
Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Aksi petani ini akhirnya terekam kamera CCTV yang ditempatkan di desa itu dan polisi langsung bergerak untuk meringkusnya.
Namun, dia sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan polisi karena petani ini kabur memakai mobil BMW mewah tadi. Tentu saja mobil tersebut lebih cepat dari mobil polisi.
Polisi baru bisa menangkapnya ketika dia kembali mencuri memakai sepeda butut. Kali ini dia tidak bisa kabur lagi dari kejaran polisi dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
