Kamis, 22 April 2021 13:09

Kementan Jaga Strategi Produksi dan Pengendalian Pangan

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kementan Jaga Strategi Produksi dan Pengendalian Pangan

Kementerian Pertanian menegaskan saat ini produksi komoditas pangan dalam kondisi aman, terutama menghadapi lebaran tahun 2021.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kementerian Pertanian menegaskan saat ini produksi komoditas pangan dalam kondisi aman, terutama menghadapi lebaran tahun 2021. Kuntoro Boga Andri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, mengatakan berbagai langkah strategis produksi dan distribusi pangan telah dipersiapkan Kementan.

"Ada 11 komoditas utama yang kita pantau secara ketat. Ketersediaannya kita pastikan tidak mengalami kekurangan stok, sehingga masyarakat aman dan nyaman menjalankan ibadah puasa dan menghadapi lebaran," kata Kuntoro di Jakarta, 22 April 2021.

Adapun 11 komoditas tersebut antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan terakhir minyak goreng. Semua komoditas ini dilakukan pemantauan harian dan kebutuhannya.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

"Kementan punya sistim monitoring komoditas pertanian harian, baik aspek produksi maupun stok, termasuk harga, yang cukup baik menggambarkan kondisi riil di masyarakat. Dengan sistim ini kami monitoring daerah surplus dan defisit sehingga langkah antisipasi maupun supportif bisa dilakukan dengan cepat,” jelasnya.

Mengenai masih adanya beberapa komoditas yang belum sepenuhnya bisa dipenuhi dari dalam negeri, Kuntoro menilai upaya impor yang dilakukan pemerintah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk terus memenuhi pangan rakyat agar cukup.

Kuntoro meyakini perlahan kebutuhan pangan yang masih di substitusi dari negara lain tersebut akan dapat dipenuhi melaui kerja keras semua pihak untuk meningkatkan produksi dalam negeri dengan berbagai strategi yang dipersiapkan Kementerian Pertanian.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

Selain itu Kuntoro menyebut saat ini industri pangan dalam negeri juga berkembang pesat, termasuk industri pangan berorientasi ekspor. Sehingga beberapa bahan pangan dengan variasi jenis komoditas tertentu didatangkan dari luar.

"Sebagai contoh jagung, ada kebutuhan khusus impor turunan jagung yang volumenya kecil dibandingkan produksi nasional yang diatas 24,95 juta ton. Begitu juga beras khusus dan turunan beras, tidak sampai 1 persen. Kita masih bisa kendalikan ini," tegas Kuntoro.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

Kuntoro menilai adanya komoditas pangan untuk kebutuhan khusus ini malah menjadi peluang bagi petani lokal, bahkan start up pertanian dan petani muda yang inovatif untuk dapat memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang yang terus meningkat.

"Penduduk kita terus bertumbuh. Industri pangan juga berkembang pesat. Bersyukur kita produksi pangan dalam negeri juga mampu memenuhi. Jadi mari kita fokus dan dukung terus pertanian Indonesia dengan energi positif dan menjaganya bersama. Jangan membuat polemik dan isu yang meresahkan petani, hingga membuat harga domestik hancur dan semangat mereka melemah," tutupnya.

#kementan