Jumat, 16 April 2021 18:02

Percaya Terawan, Aburizal Bakrie Terima Vaksin Nusantara walau Belum Dapat Izin BPOM

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aburizal Bakrie saat menjalani vaksinasi oleh Terawan. (FOTO: IST)
Aburizal Bakrie saat menjalani vaksinasi oleh Terawan. (FOTO: IST)

Sebelum menerima vaksin, sampel darah Aburizal Bakrie diperiksa terlebih dahulu pekan lalu.

RAKYATKU.COM - Terawan Agus Putranto sudah punya nama. Vaksin Nusantara karyanya belum dapat izin BPOM. Toh, sejumlah tokoh berani disuntik.

Aburizal Bakrie salah satunya. Mantan ketua umum Partai Golkar itu menjalani vaksinasi Jumat (16/4/2021) di Rumah Sakit Pusat Angkatan darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Aburizal disuntik langsung penggagasnya, Terawan Agus Putranto. Vaksinasi dilakukan Jumat siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca Juga : Herannya Terawan, Negara Tak Keluar Uang tetapi Bikin Aturan Halangi Pengembangan Vaksin Nusantara

Juru Bicara Aburizal Bakrie, Lalu Mara Satria Wangsa mengatakan, sebelum divaksin, Aburizal menjalani pengambilan darah di RSPAD pekan lalu.

"Ya sampel darahnya diambil minggu lalu, sekarang darahnya di masukkan lagi," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Vaksin Nusantara ini sebenarnya belum mendapatkan izin uji klinik fase II dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala BPOM, Penny K Lukito kini memilih bungkam terkait banyak tokoh yang jadi relawan uji klinis.

Baca Juga : Uji Klinis Vaksin Nusantara Dr Terawan Rampung, Hasilnya 17 Subjek Alami Pegal

"Saya tidak mau komentari ya karena vaksin dendritik atau dikomersilkan dengan nama vaksin Nusantara itu sudah beralih sekarang. Saya sudah tidak mau komentari lagi," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (16/4/2021).

Penny mengatakan, penilaian BPOM terhadap vaksin tersebut sudah sesuai standar yang berlaku dalam pengembangan vaksin yaitu aspek Good Laboratory Practice (GLP) dan Good Manufacturing Practice (GMP).

Uji klinik fase kedua vaksin Nusantara tetap dilanjutkan meski belum mendapatkan izin atau Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) dari BPOM.

Baca Juga : BPOM Temukan Komponennya Diimpor dari AS, Beberapa Anggota DPR Jadi Relawan Vaksin Nusantara Karya Terawan

Sejumlah anggota Komisi IX menjadi relawan pengembangan vaksin. Sampel darah mereka diambil di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4/2021).

Sementara berdasarkan data studi vaksin Nusantara, tercatat 20 dari 28 subjek atau 71,4 persen relawan uji klinik fase I mengalami Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dalam grade 1 dan 2. Penny mengatakan, relawan mengalami kejadian yang tidak diinginkan pada kelompok vaksin dengan kadar adjuvant 500 mcg.

KTD pada relawan antara lain nyeri lokal, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri kepala, penebalan, kemerahan, gatal, ptechiae, lemas, mual, demam, batuk, pilek dan gatal.

Baca Juga : BPOM Temukan Komponennya Diimpor dari AS, Beberapa Anggota DPR Jadi Relawan Vaksin Nusantara Karya Terawan

 

#vaksin nusantara #aburizal bakrie