RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk terus berhati-hati terhadap ancaman penularan Covid-19.
Ia menyebut, di banyak negara kasus Covid-19 kembali melonjak akibat masyarakat tak waspada. Padahal, sebelumnya virus corona sempat mengalami penurunan.
"Hati-hati, banyak negara lain sudah turun anjlok Covid-nya, tetapi karena enggak bisa menjaga kewaspadaannya, enggak hati-hati, kemudian meloncat naik lagi," kata Jokowi saat membuka Pameran Otomotif Indonesia International Motor Show Hybrid di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Kabupaten Bone
Jokowi mengatakan, dalam tiga minggu terakhir angka Covid-19 di Tanah Air sudah menunjukkan perbaikan.
Penambahan kasus virus corona harian berkisar di angka 4.000-6.000. Padahal, di awal Januari jumlahnya mencapai 13.000-15.000 kasus.
"Ini yang harus kita jaga dan harus kita tekan agar terus berkurang," ujarnya.
Baca Juga : Danny Pomanto Dianugerahi Satyalencana Wira Karya 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo
Jokowi pun meminta agar upaya penanganan pasien terus ditingkatkan. Hal ini demi mendorong angka kesembuhan.
Saat ini, persentase kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 90,5 persen. Angka ini jauh di atas rata-rata dunia, juga rerata Asia.
"Ini juga yang harus dijaga," kata Jokowi.
Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Dipanggil Presiden Jokowi, Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel
Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Presiden mengingatkan kepala daerah untuk berhati-hati dalam menangani pandemi. Sebab, virus corona tak kasat mata sehingga sulit dikendalikan.
Jokowi ingin pencegahan penyebaran virus tetap jadi prioritas.
"Penanganan pasien yang terkena kasus Covid harus terus dilakukan secara konsisten. Hati-hati karena Covid ini barangnya enggak kelihatan," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu malam.
Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Semobil dengan Presiden Jokowi, Laporkan Perkembangan Sulsel
Jokowi mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah negara disebabkan karena beberapa negara terlalu tergesa-gesa dalam membuka berbagai sektor.
Belajar dari hal tersebut, ia meminta kepala daerah tak terburu-buru. Jokowi ingin pembukaan berbagai sektor dilakukan secara bertahap.
"Jangan sampai karena kasusnya sudah turun kemudian tergesa-gesa untuk membuka sektor-sektor yang ada. Lakukan itu tetapi per sektor, hati-hati per sektor," tuturnya.