Jumat, 09 April 2021 08:07

Kementerian Lingkungan Hidup Jamin Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Barru Aman

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kadis Lingkungan Hidup, Taufik Mustafa (kanan), Ketua DPRD Barru, Lukman T (tengah), dan Kuasa Direksi PT Mitra Hijau Asia, Faustinus saat berada di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Jakarta.
Kadis Lingkungan Hidup, Taufik Mustafa (kanan), Ketua DPRD Barru, Lukman T (tengah), dan Kuasa Direksi PT Mitra Hijau Asia, Faustinus saat berada di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Jakarta.

Teknologi mesin pengolahan limbah B3 milik PT Mitra Hijau Asia sangat canggih dan ramah lingkungan.

“Sejak itu kami mencanangkan pembangunan pengelolan limbah B3 dan hari ini dapat terwujud. Sebagai tahap pertama yaitu pembangunan insinerator sebanyak dua unit dengan kapasitas 12 ton per hari untuk limbah medis dan limbah industri serta pengumpulan 193 jenis limbah B3 pada luas lahan 2,3 hektare,” tambahnya.

Untuk tahap kedua, PT Mitra Hijau Asia akan mengembangkan pemanfaatan limbah B3 menjadi bata merah dan bata putih serta pengelolaan oli bekas.

Baca Juga : Calon Wakil Bupati Barru? Kamil Ruddin: Belum Berpikir ke Sana

“Perlu kami laporkan bahwa bisnis kami selama ini adalah pengangkutan atau transportasi limbah B3 sejak tahun 2014, dengan jumlah armada truk dan mobil boks sebanyak 62 unit dengan kantor cabang di 16 propinsi masing-masing di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, NTT, serta Surabaya dan Jakarta,” jelas Riory.

Riory menegaskan bahwa yang paling sulit sejauh ini adalah pengangkutan dari pulau-pulau terluar seperti Pulau Saumlaki yang berbatasan dengan Australia dan Pulau Wetar yang berbatasan dengan Timor Timur.

Dimana trasporter bahkan perlu mencarter kapal khusus mengangkut truk paling sedikit dua hari baru ke Ambon, untuk selanjutnya dari Ambon ke Makassar, sebelum akhirnya ke Surabaya atau Jakarta. Sehingga seluruhnya dibutuhkan waktu 14 hari.

Baca Juga : DPRD Barru Panggil Dinas Pertanian Buntut Produksi Gabah Anjlok

“Sebenarnya lebih dekat ke General Santos Filiphina di banding ke Manado yang bukan hanya sulit dijangkau juga menunggu cuaca bagus serta kedatangan kapal, pernah sampai 21 hari dibutuhkan untuk mengangkut satu kontainer. Hal yang sama juga dengan Nunukan yang berbatasan dengan Malaysia atau bahkan kabupaten Sekadau Kalimantan Barat yang jaraknya hanya 200 meter dari Malaysia,” tambah Rio

Demikian halnya dengan Pulau Tahuna yang berbatasan dengan Filipina, ditempuh dengan kapal selama dua hari dari Manado. “Dengan adanya tempat pengelolaan limbah B3 di Barru, tentu akan berdampak terhadap efisiensi industri dan rumah sakit khususnya di Kawasan Timur Indonesia,” pungkasnya.

Selain pemusnahan limbah B3, Perusahaan ini juga akan mengelola limbah industri spesifik yang akan menghasilkan produk seperti batako dan batu merah. Produk hasil olahan ini nantinya akan dikontribusikan pada masyarakat di Barru dan sekitarnya sebagai bentuk CSR perusahaan.

Baca Juga : Objek Wisata Ujung Batu Barru Rusak Parah

 

Penulis : Achmad Afandy
#Limbah B3 #PT Mitra Hijau Asia #DPRD Barru