Kamis, 08 April 2021 13:02

Akademisi IPB: Fluktuasi Harga Cabai adalah Siklus Musiman Biasa

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ILUSTRASI
ILUSTRASI

Kalau harga cabai terpaksa naik, harapannya keuntungannya benar-benar dirasakan petani.

RAKYATKU.COM - Pengamat pangan IPB sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santoso mengatakan bahwa dalam waktu dekat kondisi harga komoditas cabai di pasaran secara perlahan akan berangsur turun.

Menurut Dwi Andreas, kenaikan yang terjadi selama ini merupakan siklus musiman biasa yang disebabkan cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi. Siklus ini bahkan sudah diamati dirinya sejak tujuh tahun lalu, dan dijumpai setiap puasa dan lebaran harga komoditas utama seperti cabai, bawang dan ayam potong akan mengalami kenaikan.

"Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan Ramadan atau lebaran. Kenaikan ini hanya siklus musiman biasa akibat cuaca ekstrim. Dan kalau kita perhatikan saat ini nampaknya mulai kembali normal," ujar Dwi Andreas dalam sesi program bisnis TvOne, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Di sisi lain, kata Dwi, kondisi harga subsektor tanaman pangan sejauh ini dalam kondisi yang wajar. Hal ini bisa dilihat dari data margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) tanaman pangan selama lima tahun terakhir.

"Kalau kita melihat data MPP hortikultura memang relatif tinggi bahkan bisa 60 persen. Tapi kalau MPP untuk tanaman pangan selama 5 tahun ini masih dalam batas wajar, yakni sekitar 20 persen," katanya.

"Apalagi kalau kita kaitkan dengan pembelian cabai dengan harga yang mahal itu kadang-kadang memilki dampak bagus, karena membantu peningkatan kesejahteraan petani," katanya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Ermarini mengatakan bahwa ke depan harus ada analisa yang dalam mengapa kondisi harga di lapangan mengalami lonjakan.

"Saya setuju kalau kenaikan ini karena siklus, tapi bukan siklus yang biasa saja. Perlu analisis yang dalam seperti apa dan kira-kira sampai berapa lama kenaikan ini terjadi. Saya kira ini sangat penting sebab petani butuh kepastian," katanya.

Untuk menjawab berbagai analisis tersebut, Komisi IV, kata Anggia akan melakukan pengecekan langsung mengenai situasi yang terjadi di lapangan. "Minggu ini kita akan datang ke pasar dan ke Bulog untuk mengecek langsung seperti apa situasi harga di lapangan," katanya.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Asosiasi Pedagang Pasar, Ngadiran juga menyampaikan keyakinan yang sama. Ia yakin bahwa kondisi harga-harga di lapangan akan kembali pulih dalam waktu dekat. Meski demikian, ia meminta pemerintah tetap memberi kepastian, agar masyarakat bisa menjalankan ibadahnya dengan baik.

"Kondisi saat ini bulan puasa belum masuk, tapi ada beberapa komoditi yang harganya masih bertahan di atas. Untuk cabai memang sudah turun, tetapi kalau naik, untungnya harus benar-benar sampai ke tingkat petani," tutupnya.

#kementan