Selasa, 06 April 2021 23:58
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Indonesia kehilangan 10 juta dosis vaksin gratis dari who">WHO atau dari The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI).

 

Mulanya, dengan kerja sama GAVI Indonesia berpeluang mendapatkan 11,7 juta dosis vaksin pada Maret-April ini. Namun, sekarang jadi hanya 1,4 juta dosis vaksin yang mungkin dikirim oleh GAVI ke Indonesia.

"Kita kehilangan 10 juta dosis yang seharusnya kita peroleh dari kerja sama dengan GAVI atau WHO yang gratis itu tadinya kita berencana dapat 11,7 juta, tapi sekarang kita dapatnya hanya 1,3 atau 1,4 juta kemudian sisanya berhenti," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam acara CIMB Niaga Forum Indonesia Bangkit secara virtual, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga : Dalam Rangka Penguatan Industri Asuransi Kesehatan di Indonesia, OJK Siap Bersinergi dengan Kementerian Kesehatan

Penyebabnya, dosis 10 juta vaksin gratis tadi ternyata diembargo oleh India karena terjadi peningkatan kasus di negara itu.

 

"Gara-gara ada lonjakan kasus di India, India embargo vaksinnya," katanya.

Mestinya total dosis vaksin yang diterima Indonesia sepanjang Maret-April ini mencapai 15 juta vaksin per bulan.

Baca Juga : Digitalisasi Informasi Sebagai Senjata Utama Untuk Program Prioritas Kementerian Kesehatan RI

"Jadi bulan April ini akan sangat sulit masanya karena jumlah vaksin sedikit, tapi Mei rencana kita produksi yang Biofarma bisa meningkat kembali sehingga kita lajunya bisa kita tingkatkan," tuturnya.