Senin, 05 April 2021 20:00

Tanggapi Bom Bunuh Diri di Makassar, FAPRI: Sulsel Terlalu Indah untuk Dirusak Paham Radikal

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tanggapi Bom Bunuh Diri di Makassar, FAPRI: Sulsel Terlalu Indah untuk Dirusak Paham Radikal

Hasnan Hasbi, Ketua DPD FAPRI Sulsel mengatakan kemajemukan yang ada dalam masyarakat SulSel terlalu indah untuk dirusak. Ia pun menyebut merupakan kekeliruan jika paham radikal mengancam persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Forum Advokat dan Pengacara Republik Indonesia (FAPRI) Sulsel mengecam aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Ahad 28/3/2021 pagi.

Hasnan Hasbi, Ketua DPD FAPRI Sulsel mengatakan kemajemukan yang ada dalam masyarakat SulSel terlalu indah untuk dirusak. Ia pun menyebut merupakan kekeliruan jika paham radikal mengancam persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik.

“Sulsel dan khususnya Makassar, terlalu indah untuk dirusak oleh mereka yang memiliki paham radikal yang keliru," kata Hasnan Hasbi.

Baca Juga : Bom Bunuh Diri di Pertemuan Partai Islam Pakistan, 44 Orang Tewas-Lebih dari 100 Luka-Luka

Ia juga mengatakan, aksi kekerasan yang bisa mengancam orang lain karena perbedaan tidak bisa dibenarkan. Ia mengatakan, kekerasan tidak dibenarkan oleh agama manapun.

"Setiap agama mengajarkan kepada kita untuk saling menyayangi dan mengasihi. Termasuk dalam islam sebagai agama rahmatallil alamin, rahmat bagi seluruh alam. Islam mengajarkan tentang perdamaian," tambah dosen fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tersebut.

Terkait dugaan aksi teror tersebut, FAPRI Sulsel mensupport pihak berwenang untuk melakukan pendalaman dan memproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara hukum menjunjung tinggi proses hukum dan persamaan hak di depan hukum.

Baca Juga : Kapolri Instruksikan Usut Tuntas Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar

"Mereka yang terlibat harus bertanggungjawab secara hukum," sebutnya.

Sebelumnya, terduga pelaku bom bunuh diri diduga mengendarai sepeda motor hingga ke depan katedral sebelum akhirnya meledakkan diri. Pasca kejadian, di sekitar lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan. Badannya hancur termasuk sepeda motor yang disuga dikendarai oleh terduga pelaku.

Di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan keras yang langsung mengundang perhatian warga sekitar kala itu. Kasus ini sementara ditangani oleh pihak berwajib.

Penulis : Syukur
#Bom Bunuh Diri