RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, memastikan bahwa jenis senjata yang digunakan pelaku teror, Zakiah Aini, di Mabes Polri merupakan jenis Airgun berkaliber 4,5 mm.
Hal itu dipastikan setelah melakukan pendalaman dan pengecekan dari uji labfor atas sejumlah barang bukti yang ditemukan dari jasad pelaku teror tersebut.
"Dari hasil pengamatan gambar senjata yang dipergunakan pelaku jenis pistol Airgun BB bullet call 4,5 mm," kata Argo dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga : Ketum PSSI dan Kapolri Komitmen Berantas Mafia Bola
Di sisi lain, Argo menyatakan bahwa aparat kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan soal asal-usul senjata Airgun tersebut bisa didapatkan oleh pelaku.
Apalagi, saat ini pelaku telah meninggal dunia karena aksi terornya tersebut. Diperlukan pendalaman untuk mengetahui dari mana senjata itu diperoleh.
"Asal senjata masih diselidiki karena yang bersangkutan sudah meninggal," ujar Argo.
Baca Juga : Operasi Ketupat Digelar H-7 Lebaran Idulfitri 2023
Diketahui, senjata Airgun ini menggunakan gas CO2 sebagai pendorong peluru. CO2 penggunaannya ditancapkan dan dipasang pada bagian popor senjata.
Airgun sendiri adalah salah satu jenis senjata angin. Mekanisme yang digunakan untuk menembak memanfaatkan tekanan angin. Hal yang sama bisa ditemukan pada senapan angin atau airsoft gun.
Namun, dalam hal perbedaannya yaitu untuk airgun angin yang digunakan adalah karbon dioksida atau CO2. Peluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri yang terbuat dari logam. Beda dari airsoft gun yang menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan.
Baca Juga : Polri Sita 220 Kg Sabu dan 705 Butir Ekstasi dari Tujuh Tersangka di Sulsel dan Aceh
Dengan begitu, airgun lebih memiliki kekuatan dan lebih berbahaya ketimbang airsoft gun. Jika ditembak dari jarak dekat, airgun bisa melukai atau bahkan mematikan.