Kamis, 01 April 2021 18:58

Gercep Jaga Harga, Kementan Imbau Pemda Beli Beras Petani untuk Dijual ke ASN

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (baju hitam), didampingi Bupati Barru, Suardi Saleh (kiri).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (baju hitam), didampingi Bupati Barru, Suardi Saleh (kiri).

Beras yang dibeli pemerintah daerah dari petani dapat digunakan sebagai cadangan beras daerah dan dijual ke ASN setempat.

RAKYATKU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, di tengah naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2021, terjadi penurunan harga gabah pada musim panen raya 2021.

Penurunan ini menyebabkan NTP tanaman pangan bulan Maret 2021 tertekan. BPS melaporkan harga gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 7,85% dan harga GKP di penggilingan turun 7,86% dibanding bulan sebelumnya.

Menyikapi kondisi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan gerak cepat alias gercep sebagai upaya antisipasi kemungkinan terjadinya kontraksi harga yang lebih dalam.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi dengan Perum Bulog untuk meningkatkan penyerapan gabah petani. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan BUMN Pangan seperti RNI dan Pertani.

"Kita ingin semua pihak yang terkait ini terus melakukan penyerapan gabah, menyelamatkan harga di tingkat petani, sekaligus melakukan penjajakan ekspor beras ke negara tetangga, seperti Brunei, Timor Leste, dan Papua Nugini," ujar Kuntoro di Jakarta, Kamis (1/4/ 2021).

Di samping itu, lanjut Kuntoro, Kementan bersama Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) serta unsur-unsur lainnya terus memantau perkembangan panen raya di sejumlah daerah, dan melakukan penyerapan gabah secara masif.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

"Kita juga imbau pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) melalui Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan pembelian beras">beras di petani. Beras tersebut nantinya dapat digunakan sebagai cadangan beras daerah dan dijual ke ASN setempat," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, Kementan saat ini terus memaksimalkan bantuan alat pengering gabah yang tersebar di beberapa penggilingan padi (RMU) untuk menjaga dan meningkatkan kualitas gabah, agar lebih tahan lama. Dengan begitu, diharapkan peta pasar nasional dapat meningkatkan harga gabah petani.

Sebelumnya BPS merilis perkembangan NTP dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Maret 2021. Kedua indikator peningkatan kesejahteraan petani ini tercatat mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,14 persen yang dihitung berdasarkan data bulanan (m to m).

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan NTP Maret 2021 naik 0,18% dibanding bulan Pebruari 2021 (103,10 menjadi 103,29). Peningkatan NTP dipicu oleh naiknya NTP hortikultura (1,80%), perkebunan (3,08%), dan peternakan (0,03%). Sementara itu, NTP pangan makin tertekan (turun 1,83%).

#Kementerian Pertanian #beras #gabah