RAKYATKU.COM,MAKASSAR-Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meninjau langsung kondisi warga yang berada di lokasi pengungsian di Mesjid Grand Rahmani kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya, Kamis, (11/3/2021).
Diketahui pengungsi yang berada di masjid Grand Rahmani adalah warga yang rumahnya terendam banjir di Kompleks Kodam III. Olehnya sebagai pemerintah Danny Pomanto langsung datang mengecek kondisi pengungsi.
"Bagaimana kondisita semua, baik baikjeki semua, jagaki kesehatanta utamanya ibu-ibu dan bapak yang sudah tua dan anak kecil, lebih baik mengungsi dulu ditempat aman supaya tidak terserang penyakit. "ujar Danny kepada pengungsi.
Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua
Pada kesempatan itu, Danny , secara pribadi memberikan bantuan untuk membelikan makanan kepada pengungsi. Karena menurut laporan yang dia terima bahwa sejak kemarin pengungsi belum dapat bantuan makanan dari dinas terkait. Padahal, kemarin (10/3) ia sudah menginstruksikan kepada Dinas Terkait yakni Dinas Sosial Makassar agar langsung bergerak cepat tangani korban banjir. Ia juga berharap semua SKPD terkait bekerjasama menangani banjir yang terjadi.
"Kemarin saya sudah instruksikan untuk semua SKPD, kenapa bisa kodong pengungsi belum dapat makanan, ini tidak benar, Pak Lurah, ini uang kita pergi beli makanan untuk warga yang mengungsi disini. "ucap Danny yang disambut tepuk tangan warga dengan suka cita.
Bahkan, saat Danny Pomanto yang didampingi istrinya, Indira Jusuf Ismail berada ditengah pengungsi warga sontak berteriak "Mantap Walikotaku"terima kasih bantuanta.
Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep
Namun, Danny kelihatannya tampak sedikit geram dengan tingkah SKPD yang kurang tanggap menangani dapur umum dan makanan pengungsi. Dengan itu, tidak pikir panjang ia mengaku langsung ambil alih soal penanganan pengungsian, meski ia baru 10 hari menjabat.
" Mulai hari ini saya ambil alih persoalan pengunsian ini, kita jangan biarkan warga kita menderita begini. Meski saya 10 hari bertugas tapi kita harus bergerak cepat. Semua harus kerjasama."ketusnya.
Danny Pomanto juga menyempatkan juga masuk ke dalam lokasi banjir di Komplek Kodam III. Disana ia menyapa warga yang masih bertahan dirumahnya.
Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo
"Sehat-sehatjeki semua, ke pengungsianmeki dulu nanti surut bafu kembali, mita harus jaga kesehatanta apalagi masa pandemi seperti saat ini. harapnya.
Tidak hanya itu, mencari solusi agar banjir bisa diminimalisir di Kodam III dia langsung memerintahkan Dinas PU (DPU) Makaassar untuk mengeruk sungai Biring Jenne yang selama ini menjadi biang banjir diwilayah tersebut. Selain itu ia juga mengaku akan berkoordinasi dengan Balai Pompengan Sungai Jenneberang sebagai pemegang otoritas sungai.
"Saya sudah perintah Dinas PU dua hari setelah surut sungai itu akan dikeruk, supaya air tidak terlalu meluap jika terjadi hujan lebat. Dan kami tetap akan koordinasi kepada Balai Pompengan juga bagaimana supaya ada solusi dan tidak terjadi genangan banjir yang parah setiap tahun. "pungkasnya.
Baca Juga : Debat Pilgub Sulsel Akan Dilaksanakan 2 Kali di Makassar
Dia menambahkan wilayah Kompleks Kodam III Biringkanaya memang jadi langganan banjir setiap tahun. Karenanya ia langsung inisitif memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pengerukan sungai Biring Jenne.
Sementara Camat Biringkanya, Andi Syahrum Makkuradde mewakili warga di pengungsian sangat berterimah kasih atas kedatangan Wali Kota Makassar yang langsung memantau dan menanyakan kondisi warga yang terdampak banjir.
"Alhamdulilah Pak Wali sudah ambil alih langsung, bahkan beliau langsung membantu secara pribadi untuk beli makanan, dan Alhamdulilah. Saya mewakili warga mengucapakan terimah kasih kepada Pak Wali Kota yang ambil kebijakan yang tepat. "ungkapnya.
Baca Juga : 21 Unit Ambulance Hyundai Stargazer, Siap Membantu Masyarakat kota Makassar
Usai meninjau banjir di Kodam III, Danny Pomanto langsung bergegas kelokasi banjir di Blok 8 Antang Kecamatan Manggala.