Sabtu, 06 Maret 2021 08:51

"Benar-Benar Berdarah Dingin," SBY Menyesal Pernah Angkat Moeldoko Jadi Panglima TNI

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Momen Moeldoko mencium tangan SBY beberapa tahun silam.
Momen Moeldoko mencium tangan SBY beberapa tahun silam.

SBY mengatakan tindakan Moeldoko tidak kesatria.

RAKYATKU.COM - Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat. Siapa yang paling sakit? Dia adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku tak pernah menyangka. Isu kudeta di partai yang didirikan benar-benar terjadi. Lewat kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

"Benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Jumat malam (5/3/2021).

Baca Juga : Istri Moeldoko Meninggal Dunia

Menurut SBY, apa yang dilakukan Moeldoko tersebut merupakan tindakan yang jauh dari sikap kesatria. Bahkan, kata SBY, tindakan mantan panglima TNI itu membuat malu para prajurit atau perwira yang pernah bertugas di bawah kepemimpinan Moeldoko.

"Termasuk, rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," ujar dia.

"Saya mohon ampun ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," lanjut SBY.

Baca Juga : Perintah Presiden Jokowi, Pemda Tanggung Biaya Transportasi Bahan Pokok Saat Harga Naik

Dia mengaku tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa Partai Demokrat akan diperlakukan seperti itu. Selama 10 tahun jadi presiden Indonesia, SBY merasa tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain.

Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat lewat KLB. Kepala Staf Kepresidenan itu tidak berada di lokasi kongres.

Permintaan persetujuan dilakukan melalui telepon. Begitu pula pidato pertama Moeldoko pasca ditunjuk sebagai ketua umum.

#Moeldoko #SBY #KLB Partai Demokrat