RAKYATKU.COM -- Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah kena musibah. Dia dijemput tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat tengah malam atau Sabtu dini hari (26/2/2021).
Nurdin Abdullah dibawa ke Jakarta bersama lima orang lainnya. Seorang di antaranya kontraktor. Dua sopir dan ajudan NA yang berstatus polisi.
Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Lies Fachruddin menyampaikan klarifikasi kepada wartawan.
Baca Juga : KPK Dorong Pembentukan Percontohan Kabupaten Kota Antikorupsi di Sulsel
"Ijin meluruskan, Bapak Gubernur dijemput di Rujab untuk diambil keteranganx karena yang OTT di RM Nelayan adalah Adc yang notabene dianggap paling dekat dengan beliau dan Pak Edi Sekrt PU. Bapak tidak di tempat saat OTT," bunyi pesan WA Lies yang dikirim berantai.
Berdasarkan pengalaman selama ini, kepala daerah yang dijemput KPK belum ada dikembalikan. Apalagi berdasarkan surat perintah penangkapan, Nurdin Abdullah sudah masuk target operasi sejak Oktober 2020.
Meski demikian, Lies berharap Nurdin Abdullah tidak terlibat dalam kasus ini. Dia meminta doa kepada masyarakat Sulsel, khususnya kepada jajaran Dekranasda.
Baca Juga : Tunda Proyek Dusting Sharing, Zulkifli Nanda; Ikut Saran KPK
"Ass. Sahabat Dekra yang saya sayangi. Do'akan bapak yaaaa. Tadi pagi bapak didatangi KPK secara mendadak berkenaan dg ada Staff bapak yg menerima dana. Bapak akan dimintai keterangan. Semoga Allah S. W. T memudahkan semuanya. In syaa Allah," tulis Lies.