Senin, 22 Februari 2021 20:05

46% Penduduknya Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Kehidupan di Israel Berangsur Pulih

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap disuntik vaksin Covid-19 di Sheba Medical Center, Ramat Gan, Israel, 19 Desember 2020 (REUTERS/Amir Cohen/Pool)
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap disuntik vaksin Covid-19 di Sheba Medical Center, Ramat Gan, Israel, 19 Desember 2020 (REUTERS/Amir Cohen/Pool)

sejauh ini sudah hampir diterima oleh 46 persen populasi dari total 9,3 juta orang Israel menggunakan vaksin Pfizer.

RAKYATKU.COM - Pemerintah Israel mulai kembali membuka berbagai sektor ekonomi setelah melakukan vaksinasi COVID-19. Mal, gym hingga tempat hiburan kembali dibuka pada Minggu (21/2).

Terkait progres vaksinasi di Israel, sejauh ini sudah hampir diterima oleh 46 persen populasi dari total 9,3 juta orang. Israel menggunakan vaksin Pfizer.

Dikutip dari Reuters, Senin (22/2), meski kini toko sudah terbuka untuk semua, akses ke gym, hotel dan teater masih terbatas. Hanya mereka yang mempunyai green card.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

Green card sendiri diberikan kepada mereka yang sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19 atau sudah sembuh dari COVID-19.

Pemegang tiket itu dapat membuktikan statusnya dengan menunjukkan sertifikat vaksinasi atau mengunduh aplikasi melalui Kementerian Kesehatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menyatakan sikap optimistis dirinya terkait pemulihan ekonomi.

Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak

“Kami adalah negara pertama di dunia yang bangkit kembali berkat jutaan vaksin yang kami bawa. Vaksinasi? Dapatkan Green Pass dan hidupkan (ekonomi) kembali,” kata Netanyahu.

Sementara terkait penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak, hingga saat ini masih tetap diterapkan. Termasuk melarang kerumunan dalam tempat ibadah.

Sedangkan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama sudah melanjutkan sekolah tatap muka di wilayah dengan kasus yang terkendali. Tapi murid sekolah menengah atas masih belajar di rumah.

Baca Juga : Tidak Bertindak atas Kekerasan Israel Terhadap Palestina, FIFA Dikecam

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Israel, sejauh ini jumlah kasus positif mencapai 740 ribu di mana 5.500 di antaranya meninggal dunia.

Israel juga sudah tiga kali menerapkan lockdown demi menekan penularan COVID-19. Namun Netanyahu memastikan tidak akan ada lockdown keempat.

sumber: kumparan.com

#Israel