Kamis, 18 Februari 2021 17:43

Seluruh Warga Makassar Bakal Menggunakan Barcode, Jadi Kunci untuk Masuk Gedung atau Acara

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wawancara eksklusif Dirut Rakyatku.com, Subhan Yusuf dengan Mohammad Ramdhan Pomanto di kediamannya, Kamis (18/2/2021).
Wawancara eksklusif Dirut Rakyatku.com, Subhan Yusuf dengan Mohammad Ramdhan Pomanto di kediamannya, Kamis (18/2/2021).

Danny menyiapkan konsep khusus untuk melawan Covid-19 di Kota Makassar. Melibatkan 16 ribu orang. Belum pernah dilakukan di Indonesia, bahkan di dunia.

RAKYATKU.COM -- Pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati bikin gebrakan. Langsung diterapkan usai dilantik pada akhir Februari ini.

Tujuannya, memerangi Covid-19. Danny --sapaan akrab Rahmdan Pomanto-- mengaku belajar dari luar negeri. Australia dan Singapura, dua di antaranya.

"Saya menyusun sebuah konsep yang saya kira belum pernah ada di Indonesia. Bahkan belum pernah ada di dunia," kata Danny di kediamannya, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua

Rakyatku.com melakukan wawancara eksklusif dengan Danny. Dipandu langsung Direktur Utama, Subhan Yusuf. Banyak hal yang disampaikan dalam wawancara berdurai 26 menit itu.

Salah satunya penanganan Covid-19 di Makassar. Tentu setelah Danny-Fatma resmi menjabat. "Saya akan membuat model sendiri. Model makassar. Model anak lorong Makassar. Model Adama," kata Danny yang mengenakan jas abu-abu muda.

Danny melayani permintaan wawancara khusus usai menghadiri pernikahan salah seorang kerabatnya. "Saya jadi saksi nikah. Tungguma, sebentar ji," kata Danny sambil pamit. Dia kembali kekediaman pribadinya beberapa menit kemudian.

Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep

"Kalaun konsep yang dijalankan sekarang itu adalah tracing. Nanti ketemu sakit, baru dilihat dari mana dia sakit dan siapa yang potensi menjadi transmisi kesakitannya itu. Kita sama dengan lari mundur," kata Danny soal konsep mengatasi Covid-19.

"Kalau sekarang tidak. Kami lebih aktif. Lebih attacking. Namanya deteksi. Semua pendududuk kita akan deteksi. Dari hasil deteksi itu muncul status kesehatan masyarakat. Seluruh masyarakat. (Melibatkan) 10 ribu relawan yaitu tokoh-tokoh masyarakat, 5000 paramedik, 3006 dokter, dan yang lain adalah manajemen. Enam belas ribu ribu orang terlibat. Serentak," urai wali kota berlatar belakang arsitek itu.

Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo

"Karena kalau tidak serentak, kita kalah dengan virus ini. Virus ini cerdas," lanjutnya.

Nah, yang menarik, dari hasil deteksi itu, seluruh penduduk Kota Makassar akan dipasangi barcode. Tanpa terkecuali. Mulai dari anak-anak sampai lansia.

"Seluruh manusia yang ada di Kota Makassar itu akan diberi barcode. Di barcode itulah menjadi platform data, status kesehatannya akan dimasukkan ke situ," katanya.

Baca Juga : Debat Pilgub Sulsel Akan Dilaksanakan 2 Kali di Makassar

Apa fungsi barcode itu? Silakan simak hasil wawancara lengkap dengan Danny Pomanto di Rakyatku.com dan Rakyatku TV.

Danny juga menceritakan hubungannya dengan Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse yang sempat panas. Juga terkait polemik lelang jabatan yang diinisiasi penjabat Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin.

 

#Penanganan COVID-19 #danny pomanto #pelantikan wali kota makassar