Kamis, 18 Februari 2021 17:10

Kedelai Rakitan Kementan Mulai Dikembangkan di Sulawesi Utara

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kepala Balitbangtan, Dr Fadjry Djufry
Kepala Balitbangtan, Dr Fadjry Djufry

Varietas Devon 1 dan Detap 1 memiliki produktivitas tinggi. Diharapkan hasil pengembangan bisa disebarluaskan ke petani dan masyarakat umum.

RAKYATKU.COM – Kementerian Pertanian terus berkomitmen mengembangkan varietas unggul kedelai di Indonesia. Varietas seperti Devon 1 dan Detap 1 yang tengah dikembangkan di Sulawesi Utara.

Berbagai pemuliaan kedelai dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi).

Baru-baru ini Balitkabi berkolaborasi dengan PT DNM (Dwitunggal Nusa Mandiri) dalam hal penyediaan benih kedelai untuk dikembangkan di Desa Tontalete, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Varietas kedelai yang digunakan adalah Devon 1 dan Detap 1. Keduanya ditanam di lahan seluas delapan hektare. Kegiatan penanaman ini ditujukan untuk memproduksi benih pokok.

Kepala Balitbangtan, Dr Fadjry Djufry mengungkapkan bahwa varietas unggul kedelai tersebut memiliki produktivitas tinggi. Sehingga diharapkan hasil pengembangan bisa disebarluaskan ke petani dan masyarakat umum.

"Dengan adanya varietas unggul ini, ke depan tidak ada lagi petani rugi karena produktivitas rendah atau losses. Misalnya Detap 1 yang tahan terhadap pecah polong sehingga bisa mengamankan kehilangan hasil," ucapnya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Devon 1 merupakan varietas unggul dengan potensi hasil hingga 3,09 ton/ha dan rata-rata hasil 2,75 ton/ha. Varietas yang dilepas pada tahun 2015 ini memiliki ukuran biji yang besar dengan bobot sebesar 14,3 gram/100 biji.

Keunggulan lain dari Devon 1 adalah tahan terhadap penyakit karat daun dan agak tahan hama pengisap polong. Selain itu, kedelai Devon 1 mengandung isoflavon yang lebih tinggi yaitu 2.200 µg/g. Senyawa isoflavon pada kedelai bermanfaat untuk mencegah kardiovaskular, osteoporosis, dan mencegah kanker.

Sementara itu, varietas unggul Detap 1 memiliki rata-rata hasil sebesar 2,70 ton/ha. Varietas yang dilepas pada tahun 2017 ini memiliki keunggulan tahan pecah polong dengan rata-rata jumlah polong sebanyak 72 polong/tanaman.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, varietas unggul ini diharapkan dapat menggerakkan peningkatan produksi nasional.

"Pentingnya fungsi benih yang berkualitas untuk mendongkrak pencapaian produksi yang tinggi. Karena itu, benih yang dilepas oleh balai komoditas harus terus dikembangkan, disebarkan, dan dipergunakan di lahan petani," ujar Syahrul.

Oleh karena itu, pengembangan varietas kedelai perlu dilakukan dan membutuhkan kolaborasi dengan stakeholder terkait. PT DNM yang turut melakukan penanaman benih mengaku puas dengan hasil dari varietas Devon 1 dan Detap 1.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

“Pertumbuhannya bagus, ini berpeluang untuk dilakukan pengembangan yang lebih luas,” ungkap Cecilia Wirawan, Direktur Bisnis Devopment PT DNM.

Pada pengembangan tahap awal PT DNM, seluruh penanaman ditujukan untuk produksi benih. Sertifikasi benih juga akan dilakukan untuk kelas benih BP (Benih Pokok, SS).

“Harapannya, pada musim berikutnya, benih kedua varietas dari penanaman pertama dapat digunakan untuk perluasan areal tanam di Sulawesi Utara, yang sebetulnya juga potensial untuk produksi kedelai,” ujar Cecilia.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

Seperti diketahui, kedelai merupakan komoditas dengan permintaan yang tinggi. Oleh karena itu, pengembangan kedelai sangat diperlukan, terutama untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

#kementan #Kedelai