Rabu, 17 Februari 2021 12:02

Elegi Perajin Tahu Tempe di Parepare: Hidup Segan, Mati Tak Mau

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aktivitas salah seorang perajin tahu tempe di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Rabu (17/2/2021).
Aktivitas salah seorang perajin tahu tempe di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Rabu (17/2/2021).

"Ibaratnya bermain sepak bola, kita saat ini dalam posisi bertahan saja. Hidup segan, mati tak mau."

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Harga kedelai terus mengalami kenaikan sejak sejak bulan terakhir. Bahkan harganya kini tembus Rp10 ribu per kilogram.

Kenaikan ini menjadi elegi bagi para perajin tahu tempe di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Musjain salah satunya. Selama belasan tahun menggeluti usaha tahu tempe, baru kali ini Musjain merasakan dampak yang cukup berat.

Baca Juga : Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Coastal Clean Up , 8 Ton Sampah Diangkut dari Laut

"Ibaratnya bermain sepak bola, kita saat ini dalam posisi bertahan saja. Hidup segan, mati tak mau," keluhnya membuka pembicaraan saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/2/2021).

Untuk bertahan, kata Musjain, dia bersama para perajin lainnya sepakat untuk mengubah ukuran tahu dan tempe dengan harga tetap.

"Itupun sudah mendapat komplain sana sini dari pembeli. Sedikit banyak hanya bisa menutupi biaya produksi dan mengaji karyawan. Untungnya tipis sekali. Apalagi sekarang lagi pandemi, daya beli konsumen juga menurun," tuturnya.

Baca Juga : Tasming Hamid Apresiasi Pasar Murah Kejaksaan Negeri Parepare di HUT ke-80

Tidak cukup sampai di situ, Musjain mengaku khawatir setelah dengan adanya kabar bahwa harga kedelai kembali akan mengalami kenaikan dalam beberapa hari ke depan.

"Olehnya itu, mungkin sebagai solusi terakhir, kita juga harus menaikkan harga meskipun risikonya kita ditinggal pembeli. Kita rencananya akan duduk bersama dengan perajin tahu tempe lainnya. Karena kalau tidak ada solusi, yakin dan percaya usaha kami akan gulung tikar cepat atau lambat," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan Arif, perajin tahu-tempe lainnya. Dia mengaku saat ini usahanya tetap berjalan agar karyawannya tetap bisa bekerja dan tidak dirumahkan.

Baca Juga : Polres Parepare Musnahkan 20 Kilogram Sabu, Pemkot Apresiasi Komitmen Pemberantasan Narkoba

"Kasihan, kan, kalau mereka harus dirumahkan, kita tetap beroperasi meskipun hasilnya jalan-jalan," tandasnya.

Penulis : Hasrul Nawir
#Perajin Tahu Tempe #parepare #Kedelai