Rabu, 10 Februari 2021 21:02

Diresmikan Gubernur Sulsel, Pelataran Lego-Lego Jadi Destinasi Baru Makassar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Diresmikan Gubernur Sulsel, Pelataran Lego-Lego Jadi Destinasi Baru Makassar

Pelataran Lego-Lego menghabiskan anggaran Rp25 miliar. Menggunakan kayu ulin.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Pelataran Lego-lego akhirnya rampung. Diresmikan langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, Rabu (10/2/2021).

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, dengan kolaborasi antar berbagai pihak, Pelataran Lego-lego rampung dalam kurun waktu empat bulan. Terhintung sejak 23 Oktober 2020.

"Kita bersyukur, hari ini bisa mempersembahkan satu lagi fasilitas bagi masyarakat yaitu Pelataran Lego-Lego. Tugas saya selanjutnya yakni menuntaskan pembangunan Masjid 99 Kubah," ungkap Nurdin Abdullah.

Orang nomor satu di Sulsel ini membeberkan, progres pembangunan Masjid 99 Kubah sudah memasuki tahap tender. Pihaknya tak ingin terburu-buru. Ada protap yang harus diikuti.

"Ini telat agar kita semua selamat dari jeratan hukum. Olehnya, kita hitung kebutuhan sampai tuntas," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nurdin juga berharap Pelataran Lego-Lego bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar. Menyajikan pemandangan Pantai Losari (Panlos) dengan suasana romantis.

"Konsepnya bisa duduk sambil menikmati pemandangan Pantai Losari. Di malam hari, kita akan menikmati suasana yang romantis," paparnya.

Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin mengutarakan, pembangunan Pelataran Lego-Lego menghabiskan anggaran Rp25 miliar. Menggunakan kayu ulin, luas pelataran ini 450 m3 kayu yang digabungkan sehingga menghasilkan luas 8.000 meter bujur sangkar.

"Terima kasih pemerintah provinsi yang memberikan perhatian untuk menata dan menghadirkan spot wisata Makassar. Semoga sinergitas ini bisa membangun Makassar sebagai ibu kota Sulsel dan gerbang Indonesia Timur," tuturnya.

Setelah melaksanan peresmian, protokol menyampaikan hadirin untuk santap malam bersama. Santap malam tersebut menggunakan prasmanan.

Berdasarkan Perwali Nomor 51 dan 53 Tahun 2020 melarang penggunaan prasmanan pada pesta pernikahan. Diganti dengan nasi kotak atau nasi dos.

Salah seorang pengunjung yang enggan disebut namanya mengatakan, seharusnya pemerintah hadir memberikan contoh yang baik di tengah pandemi Covid-19.

"Apalagi di sini banyak hotel di sekitarnya yang selama ini dilarang menyajikan makanan secara prasmanan," tuturnya.

Dalam pantauan Rakyatku.com, para pramusaji juga tidak menggunakan APD yang seharusnya, seperti tidak menggunakan sarung tangan dalam melayani.

Namun, hadirin umumnya tetap menggunakan masker dan menjaga jarak.

 

Penulis : Yuniastika Datu
#pelataran lego-lego